SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Jumlah warga positif Covid-19 di Kota Tangerang mengalami lonjakan. Kenaikan pasien baru muncul setelah kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik lebaran pada 6-17 Mei lalu berakhir. Semenjak saat itu banyak warga yang justru mudik.
“Ledakan” kasus Covid-19 terjadi di dua wilayah. Masing-masing di RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung serta di Kelurahan Gerendeng RT 3 RW 11 Kecamatan Karawaci. Kedua RW itu kini dikarantina sesuai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.
Di RW 06 Gandasari, jumlah warga yang terinfeksi Covid-19 hingga kemarin mencapai 47 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 34 orang. Sedangkan di Kelurahan Gerendeng, terdapat 30 warga yang positif Covid-19.
Plt Camat Jatiuwung Edih mengatakan ledakan kasus Covid-19 di Kelurahan Gandasari bermula ketika salah seorang karyawan dari PT Jembo Cable dinyatakan positif setelah melakukan tes usap antigen. Namun karyawan tersebut tidak melapor ke perangkat RT atau RW. Dia juga tak melakukan isolasi mandiri malah tetap melakukan interaksi dengan warga lainnya. Alhasil, virus itu menyebar dan memapar warga lainnya.
“Setelah ketahuan kita tracing bersama Puskesmas hari Jumat (4/6) dan Sabtu (5/6). Terjadi lonjakan yang reaktif di lokasi tersebut (RW 03) di atas ada 34 yang positif namun semuanya telah kami isolasi semuanya ke Puskesmas Jurumudi dan Puskesmas Manis Jaya,” ujarnya kepada Satelit News, Selasa (8/6/2021).
Kemudian, kata Edih pihaknya kembali melakukan tracing pada Senin, (7/6). Hasilnya, kembali didapati warga yang positif Covid-19. “Total jadi 47 orang,” imbuh Edih.
Tak menunggu waktu lama pihaknya langsung memutuskan karantina mikro di wilayah tersebut. Kebijakan ini akan dilakukan selama tujuh hari atau sampai lokasi itu bersih dari Covid-19.
“Jadi kita sudah bicarakan dengan RT dan RW bahwa yang di-lockdown ini dia (warga) mau keluar itu harus menunjukkan surat antigen atau sudah di-swab negatif,” kata Edih.
Lebih jelasnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Liza Puspadewi mengatakan salah seorang karyawan pabrik tersebut yang bermukim di RW 03 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung itu melakukan mudik. Setelah mudik, dia mengeluhkan sakit dengan gejala Covid-19. Setelah swab tes antigen dia dinyatakan positif Covid-19. Namun, kata Liza mereka bukannya melakukan isolasi mandiri malah tetap berkumpul dengan warga sekitar. Sehingga, virus tersebut pun menyebar ke warga lainnya.
“Hasilnya banyak warga yang sakit, akhirnya pihak RT lapor ke Puskesmas dan Jumat kemarin akhirnya warga sekitar rumah yang sakit dites antigen ternyata ada 23 orang yang positif,” kata Liza.
“Karena banyak ditemukan kasus akhirnya seluruh warga di 2 RT tersebut (RT 01 dan RT 02) yang berjumlah 179 ditracing dan kembali ditemukan 10 kasus lagi jadi Sabtu total ada 37 kasus,” tambah Liza.
Kemudian, Dinkes Kota Tangerang kembali melakukan tracing di wilayah tersebut. Hasilnya kembali ditemukan 10 kasus. Sehingga totalnya menjadi 47 kasus. Dinkes Kota Tangerang kini terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat untuk menindaklanjuti penanganan kasus tersebut.
“Untuk warga yang positif, 9 orang menjalani perawatan di RS swasta dan RSUD Kota Tangerang, sementara itu sisanya 32 orang saat ini menjalani isolasi di Rumah Isolasi Terpadu (RIT) di 2 Puskesmas. Sedangkan untuk wilayah tersebut saat ini melakukan micro lockdown,” pungkasnya.
Kasus serupa juga terjadi di Kelurahan Gerendeng RT 3 RW 11 yang terdapat 30 warga positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 meluas di lokasi itu karena diduga warganya nekad melakukan mudik pasca lebaran lalu. Mereka pulang kampung setelah kebijakan pemerintah tentang pelarangan mudik lebaran lalu berakhir.
“Karena kondisi penyekatan wilayah mereka tidak pulang tapi setelah penerapan selesai akhirnya mereka ada yang mudik tanpa memberitahukan perangkat RT dan RW,” kata Lurah Gerendeng, Nasron A Mufti.
Mereka baru melapor kepada perangkat RT atau RW setelah merasakan efek Covid-19. “Mereka mungkin merasa sakit biasa ketika kondisi fisiknya melemah baru lapor ke RT dan RW,” imbuh Nasron.
“Jadi awalnya ada yang sakit akhirnya dia positif Covid-19 dan melapor ke RT dan RW. Lalu kita tracing. Kemarin sore Senin (7/6) 25 positif Covid-19. Tadi Selasa(/7/6/2021) nambah jadi 30 orang,” jelasnya.
Dia mengatakan pihaknya langsung melakukan karantina di wilayah tersebut. Pengawasan terhadap orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki wilayah. Kebijakan ini akan diberlakukan selama dua pekan.
“Sampai semalem penutupan pemberlakuan jam malam. Kita batasi yang masih kerja di luar sementara diperbolehkan dengan ketentuan protokol yang ketat,” ujar Nasron.
Dari 30 warga yang positif Covid-19, 16 diantaranya melakukan isolasi mandiri. Sementara 14 lainnya Isolasi di Rumah Sakit dan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT).
“Kondisi hari ini per kemarin sore total positif Covid-19 ada 30 orang. Ada terdiri dari 2 RT, RT 11 dan yang paling banyak kasus terdapat di RT 03 ada sekitarnya 29 orang,” kata Nasron. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post