SATELITNEWS.ID, SERPONG— Kasus Covid-19 tengah menggila. Kondisi itu berdampak pada tingginya permintaan plasma konvalesen. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan menerima lonjakan permintaan plasma konvalesen bagi pasien penderita Covid-19.
Permintaan atas plasma yang dapat digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien Covid-19 tersebut, melonjak begitu tajam seiring dengan jumlah kasus yang terus bertambah. Namun, pesanan atas plasma konvalesen itu tak sebanding dengan ketersediaannya.
“Antara supply dan demandnya enggak match (sebanding),” jelas Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tangsel Suhara Manullang.
Ketimpangan itu, salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan kasus Covid-19 dari tiga bulan sebelumnya. “Seperti ini, pasien sekarang ini membutuhkan plasma dari pasien yang terjangkit dari tiga bulan lalu. Sementara April-Mei itu kasus turun, berarti pasiennya sedikit tapi sekarang naik 700 persen,” terang Suhara.
Hal itu mengakibatkan ketimpangan semakin tinggi karena kebutuhan dan pasokan tidak sebanding. Untuk saat ini saja, tercatat sedikitnya terdapat sebanyak 150 pasien penderita Covid-19 yang telah mengantre untuk mendapatkan plasma konvalesen dari PMI Tangsel.
“Mereka masuk daftar waiting list. Sedangkan satu pasien biasanya membutuhkan dua kantong. Jadi sudah ada permintaan sekitar 300 kantong. Itu dari berbagai golongan darah,” tuturnya.
Atas kondisi demikian, PMI Tangsel yang masuk ke dalam daftar 33 daerah se-Indonesia yang diizinkan memproduksi plasma konvalesen, kini tengah berusaha mengejar pemenuhan permintaan plasma konvalesen tersebut. Ada tiga sumber, yakni penyintas dari RLC, alumni, dan Dinas Kesehatan dari data pasien pasien yang pulang dari rumah sakit. Namun itu pun semuanya tak dijamin dapat langsung mendonorkan plasma kovalesen. Pasalnya, banyak juga penyintas yang gagal dalam proses skrining. Hal itu disebabkan, oleh jumlah imun atau antibodi yang terbentuk dalam setiap penyintas.
“Kalau saya perhatikan itu 5:1. Dari Lima yang diskrining, hanya satu yang lolos,” katanya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post