SATELITNEWS.ID, TELUKNAGA—Ribuan warga di Kecamatan Teluknaga rumahnya terendam air yang meluap dari anak Sungai Cisadane. Meluapnya air itu diduga akibat tersumbat sampah dan penyempitan di bagian hulu.
Warga Kampung Kali Jaya, Desa Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, Eva (40) mengatakan, bahwa sudah satu pekan ini warga di Kampung Kali Jaya, rumahnya terendam banjir akibat meluapnya anak Sungai Cisadane.
Apabila tidak turun hujan, kata Eva, air yang masuk ke dalam rumah hanya setinggi mata kaki. Namun apabila disertai hujan deras, air yang masuk ke dalam rumah bisa mencapai ketinggian 30 Cm.
“Udah ada satu minggu kurang lebih gini aja, kalau tidak hujan air mencapai mata kaki. Kalau turun hujan bisa 30 Cm,” ujar Eva kepada Satelit News, Selasa (11/7).
Eva yang mewakili warga Kampung Kali Jaya, Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga berharap, pemerintah bisa segera mengatasi banjir tersebut. Pasalnya, air yang masuk ke dalam rumah akibat luapan anak Sungai Cisadane sangat menganggu aktifitas masyarakat.
Dia juga merasa khawatir, apabila didiamkan terlalu lama akan menyebabkan penyakit yang menular untuk masyarakat setempat. “Harapannya agar pemerintah bisa segera turun tangan mengatasi banjir ini. Karena selain menganggu, juga khawatir ada penyakit. Mana saat ini lagi masa pandemi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sampung Melayu Barat, Shobur mengatakan, pihaknya akan menyurati Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang agar dilakukan normalisasi terhadap Anak Sungai Cisadane, sehingga persoalan luapan teratasi.
Lanjut Shobur, bahwa yang terdampak banjir luapan anak Sungai Cisadane tidak hanya warga Desa Kampung Melayu Barat, tetapi ada tiga desa lainnya, diantaranya Desa Lemo Muara, Kampung Besar, dan Pangkalan.
“Ribuan warga yang rumahnya terendam. Kita akan menyurati DBMSDA agar dilakukan normalisasi,” tegasnya.
Menurut Shobur, ada tiga faktor yang menyebabkan air Anak Sungai Cisadane meluap dan menggenangi pemukiman warga, diantaranya banyaknya sampah yang menumpuk, sungai yang mulai dangkal, dan hulu sungai yang mulai mengecil atau menyempit. “Sehingga perlu dinirmalisasi,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post