SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Sebagian warga Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, yang telah mendapat undangan dan mengantre untuk vaksinasi Covid-19 di kantor kelurahan sejak pagi mengaku kesal. Lantaran pelaksanaan vaksin membludak dan tidak tertib sesuai instruksi undangan via WhatsApp. Aksi saling serobot pun terjadi. Alhasil, warga yang sudah mendapat undangan namun tidak mendapatkan jatah vaksin.
Sejak Senin (09/08/2021) pagi pukul 07.00 WIB, ratusan warga mendatangi Kelurahan Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis untuk melakukan vaksinasi dosis pertama. Kehadiran mereka karena mendapatkan undangan via WhatsApp untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Namun suasana menjadi tidak kondusif, lantaran warga yang hadir membludak. Bahkan diprediksi melebihi kuota. Berdasarkan kuota vaksin, jatah yang disiapkan pada hari itu hanya sebanyak 1.400 vaksin.
Petugas Satgas Vaksinasi Covid-19 pun kewalahan mengantisipasi kondisi tersebut, sehingga terpaksa membubarkan warga yang mengantre sejak pagi dan memindahkan jadwal vaksinasi pada 17 Agustus 2021.
Namun kondisi itu justru semakin memicu kecemasan kerumunan warga, sehingga menimbulkan aksi saling serobot dan diduga tidak mematuhi instruksi yang tertera dalam WhatsApp sebagai bukti telah mendaftar dari UPTD Puskesmas setempat.
Salah satu warga Kelurahan Kutabumi Mama Noa, mengungkapkan kekesalannya karena tidak kebagian vaksin. Padahal, dia sudah antre sejak pagi, karena mengikuti aturan sesuai undangan dari UPTD Puskesmas Kutabumi.
“Saya dari jam 08.00 WIB Ke sini, karena kan undangan jam 09.00 WIB, sampai sekarang nggak kebagian, malah dibubarin,” katanya.
Lanjut Mama Noa, padahal dari undangan yang diterimanya, yang boleh masuk hanya yang menerima pesan atau WhatsApp dari pihak puskesmas.
“Saya dapat undangan itu katanya yang masuk yang bisa menunjukkan pesan undangan melalui WhatsApp, tapi kayaknya yang masuk malah nyerobot aja, nggak nunjukin WhatsApp. Pasti itu pada nggak bisa nunjukin kalo diminta undangan,” ucapnya sambil menunjukkan pesan WhatsApp yang diterimanya.
Senada dengan salah satu warga Kelurahan Kutabumi RW23 Toni mengatakan, pihaknya menilai petugas vaksinasi massal tidak tegas. Menurutnya, para petugas harusnya lebih tertib lagi dalam memilih warga yang masuk ke lokasi vaksinasi.
“Harusnya nih yang boleh masuk tuh yang nerima pesan undangan melalui WhatsApp, ini mah pasti banyak yang masuk yang nggak sesuai pesan WhatsApp, makanya nggak kebagian,” keluhnya.
Toni juga sempat membacakan isi pesan yang diterimanya. “Isi pesannya begini, ini malah ngak jelas kayak gini. Sudah antre dari pagi, udah izin kerja tapi malah nggak kebagian, malah dibubarin disuruh pulang, gimana sih,” katanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Lurah Kutabumi Rusdi Effendi mengatakan, pihaknya tidak menyangka, kuota yang hadir melebihi kuota vaksinasi yang tersedia. Pihaknya juga meminta maaf kepada warga yang telah hadir dan belum mendapatkan vaksinasi. Dia berjanji akan menjadwalkan kembali.
“Kami minta maaf, di luar dugaan kami, karena kami hanya menerima 1.400 vaksin. Namun yang hadir melebihi kuota. Warga mohon bersabar, nanti akan kita jadwalkan pada 17 Agustus 2021, dan lokasinya pindah ke Puskesmas Kutabumi,” pungkasnya. (mg5/aditya)