satelitnews.com, PAMULANG— Bulan Desember menjadi waktu alami bagi binatang melata jenis ular untuk berkembang biak. Kini masyarakat dihebohkan dengan maraknya kasus kawanan ular berbisa yang masuk ke permukiman warga, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kepala Seksie Penunjang Medis Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel Lydia Ita Kumala menyebut, pada bulan Desember ini, sudah terdapat dua warga Tangsel yang menjadi korban gigitan ular berbisa.
“Warga Kelurahan Rawa Buntu dan warga Kelurahan Kademangan,” ucap Ita di RSU Tangsel, Jalan Pajajaran, Pamulang, Senin (16/12).
Guna mengantisipasi banyaknya korban berjatuhan akibat gigitan ular berbisa, RSU Tangsel telah menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU). “Alhamdulillah ketersediaannya ada sekitar 50 lebih untuk jenis ular berbisa,” kata Ita.
Menurutnya, SABU dapat bekerja efektif menyembuhkan gigitan ular berbisa. SABU akan disuntikan ke orang yang terkena bisa ular. “Memang efektif untuk yang terkena bisa kurang dari 8 jam,” katanya.
Saat ini, SABU hanya didapati pada dua rumah di Tangsel. “Di Tangsel ada RSUD Tangsel dan Eka Hospital, kalau di Jakarta ada di RS Fatmawati,” imbuhnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, apabila tergigit ular berbisa, hal yang harus diperhatikan adalah menjaga kestabilan tubuh. “Pertama jangan panik, menghindari aktivitas berlebihan, dan jangan terlalu banyak gerak,” imbuhnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post