SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang belakangan semakin inovatif. Beragam program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat digulirkan di bawah komando lurah milenial dan enerjik, Ian Chavidz Rizqiullah.
Setelah program Jumat Berkah, pembangunan Sentra Produk UMKM Nusa Jaya (NJ) Store dengan dana swadaya serta konsep kelurahan digital, kini Kelurahan Nusa Jaya kembali menggelar program “Nusa Jaya Lindungi”. Program ini bertujuan agar masyarakatnya ‘Hidup Aman, Meninggal Tenang’.
“Jadi ini sebetulnya program yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Bikin program bersama, namanya Nusa Jaya Lindungi,” terangnya, Rabu (01/09/2021) saat di temui. Ini menurutnya merupakan jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja dan hari tua di mana Kelurahan Nusa Jaya jadi pilot
projectnya.
Ian mengatakan, selama ini jika warga Nusa Jaya ada yang meninggal dunia, maka sumbangan yang diberikan umumnya tidak lebih dari Rp 200 ribu, maka dengan mengikuti program ini, maka nominal santunan mencapai Rp 42 juta. “Jadi kalau ada warga Nusa Jaya ada yang meninggal karena apa pun, kalau dia mengikuti program ini, santunannya Rp 42 juta,” ujarnya.
Ada pun untuk preminya, menurut pria kelahiran 1993 tersebut adalah Rp 16.800/bulan. Maka bila dihitung per hari hanya Rp 560 saja. “Tapi manfaatnya luar biasa, ketika mereka kelak wafat setidaknya keluarga yang ditinggalkan tidak pusing mencari dana buat tahlilan maupun penguburan, karena sudah ada,” ucapnya.
Dia mengatakan, program ini dikhususkan kepada masyarakat yang berpenghasilan dari non upah seperti UMKM, ART dan ojol dan lain sebagainya. “Untuk daftarnya bisa di Kelurahan Nusa Jaya. Kita udah bekerjasama,” kata mantan ajudan wali kota ini.
Untk syaratnya pun mudah, mulai KTP, jenis pekerjaan nomor telepon dan email. “Untuk bayar premi bisa ke berbagai pilihan seperti Alfamart, Indomaret, Lawson, Link Aja, Grab, Tokopedia dan lain sebagainya. “Atau NJ Store atau Kelurahan Nusa Jaya,” katanya. Dia mengatakan, proses pembayaran santunan berlaku seketika warga telah terdaftar.
“Mohon maaf misalnya hari ini mendaftar dan pulang tiba-tiba meninggal dunia misalnya, itu bisa langsung dicairkan,”katanya. Hal berbeda lagi kalau yang terdaftar meninggal karena kecelakaan, kata Ian akan mendapatkan santunan 70 kali. “Nah, kalau yang mendapat santunan Rp 24 juta itu meninggal karena non kecelakaan, sekali pun bunuh diri pun juga bisa dapat,” terangnya.
Ia mengatakan, meski baru dilaunching kemarin, ujarnya sudah ada 30-40 orang yang mendaftar. “Kita targetkan 10 ribu pendaftar,” jelasnya. Ia mengatakan, program itu tidak lepas dari kondis masyarakatnya.
“Misalnya ada laporan si A meninggal, tapi ternyata masih ngontrak. Kan itu belum lagi harus mikirin tahlilan dan lain sebagainya, mereka nggak punya uang. Nah pas ada acara dengan DMI dan mereka memberikan santunan akhirnya saya tertarik dan Kelurahan Nusa Jaya dijadikan pilot project,” ucapnya. (made)