SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang Kota menyebut Kota Tangerang menjadi wilayah perlintasan penyelundupan narkoba. Aparat pun kerap kali melakukan upaya penindakan maupun pencegahan.
“Kami belum lama ini berhasil ungkap masuknya ganja Sumatera 200 Kg. Lalu, satu atau dua bulan lalu yang akan masuk ke Tangerang 18 Kilogram kita cegat di Sumatera,” ungkap KBO Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota, Iptu Philipus Sudarmanto, dalam diskusi dengan tema Gurita Narkoba di Jalur Perlintasan, Rabu, (22/09/2021).
Philipus mengatakan, pihaknya tak bisa melakukan pencegahan narkoba sendiri. Dia meminta semua pihak berpartisipasi. “Sampaikan kepada kami dan akan kami akan tindaklanjuti. Informasi sekecil apapun nanti kami akan tindaklanjuti. Tangerang ini bisa dilintasi masuk ada tiga akses yakni darat, laut dan udara,” katanya.
Diakui Philipus pola yang digunakan oleh para pengedar ini terus berubah. Sehingga, informasi sekecil apapun terkait narkoba akan sangat berguna bagi Polres Metro Tangerang Kota untuk menyelidikinya. “Sangat berguna bagi kami, apalagi jaringan internasional, polanya berubah. Kita kejar pakai IT, rupanya dia pakai alat yang tidak bisa ditembus oleh IT,” ungkapnya.
Maka kata Philipus, pencegahan narkoba yang paling tepat yakni melalui pemakainya. Apabila, pemakai narkoba ini dapat disadarkan secara perlahan maka, peredaran narkoba tidak akan ada. “Kita sepakat tanpa ada pengguna, narkoba tidak akan laku. Jadi percuma narkoba masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang, Satria Ika Putra mengatakan memiliki program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Program ini dimulai dari sosialisasi bahaya narkoba yang dilakukan ke berbagai elemen masyarakat. Hingga pemilihan duta anti narkoba. “Kita lakukan monitoring dan konsolidasi juga,” ujarnya.
Selain itu, BNN Kota Tangerang juga memiliki program rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Hal ini mudah saja dilakukan. Pecandu tinggal datang ke kantor BNN Kota Tangerang. Setelah itu, mereka akan melakukan konsolidasi dengan pihak BNN Kota Tangerang.
“Layanan rehabilitasi ini rawat jalan. Kita ada dia dokter. Untuk yang gejala ringan bisa kita tangani. Namun, untuk yang berat kita kirim ke Lido di Bogor,” kata Satria. Namun, layanan rehabilitasi ini kata Satria terbatas. Selain karena anggaran, layanan rehabilitasi ini terkendala kurangnya tenaga dan tempat.
“Kita akan coba minta pusat rehabilitasi. Kalau pun terbatas nanti kita minta di RSUD Kota Tangerang ada layanan itu (rehabilitasi),” tuturnya. BNN kata Satria juga bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang Kota untuk menanggulangi narkoba. Yakni dengan melakukan pemetaan wilayah yang rawan peredaran narkoba. (irfan)