SATELITNEW.ID, JAYAPURA—Tim sepak takraw Banten mengeluhkan pelayanan akomodasi dan konsumsi panitia di Asrama Universitas Cenderawasih (Uncen) Bawah di Jayapura. Selain kondisi asrama yang miris, mereka juga mengaku konsumsi sering terlambat. Keluhan itu disampaikan anggota tim saat bertemu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang meninjau penginapan atlet sepak takraw di Asrama Uncen Bawah Minggu (3/10).
Manajer sepak takraw Banten Muchlis Ali mengatakan bercerita bahwa tim sepak takraw mulai masuk asrama 23 September lalu. Sejak itu pula, beberapa kendala ditemui mereka.
“Listriknya sering mati karena rendah dayanya. Air juga mati beberapa hari hingga akhirnya datang pasokan dari PDAM lokal,” keluh Muchlis.
Tak hanya itu. Pasokan makan dari panitia PON Papua juga kerap datang terlambat. Sebagai contoh, makan pagi datangnya jam 10.00. Makan siang baru sampai jam 16.00. Sedangkan makan malam tiba jam 22.00 saat atlet sudah terlelap.
“Karena kami harus tetap makan, maka kami terpaksa keluar biaya sendiri. Kalau tidak, bagaimana bisa bertanding dengan perut kosong,” katanya lagi.
Diakuinya, tak hanya kontingen Banten yang mengalami hal ini. Sebab, 17 kontingen daerah lainnya juga tinggal di asrama yang sama. Hanya tim tuan rumah yang tidak tinggal di asrama tersebut.
Wagub Banten menyesali kondisi asrama dan pelayanan konsumsi. Wagub mengaku sudah menegur petugas LO sekraw agar menyampaikan keluhan ini kepada PB PON XX.
“Bukan hanya untuk kebaikan Banten tapi semua peserta yang menempati asrama ini. Apalagi sepak takraw masih akan digelar hingga 11 Oktober nanti,” tutur Wagub.
Cabor sepak takraw PON XX Papua baru menyelesaikan 3 nomor hingga Sabtu (2/10). Dari 3 nomor, tuan rumah Papua sudah merebut 2 emas. (gatot)