CIPUTAT, SN—Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan penertiban terhadap belasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah tempat. Alhasil, sebanyak 16 orang terjaring dalam operasi tersebut.
Sekretaris Satpol PP Kota Tangsel Oki Rudianto menjelaskan penertiban ini dilakukan karena adanya keresahan yang dirasakan oleh masyarakat akibat eksistensi manusia silver ini. Dimana biasanya ditemui di perempatan lampu merah.
“Atau kadang juga sekarang di beberapa pusat keramaian,” ujar Oki saat memberikan keterangan.
PMKS yang ditangkap terdiri dari badut liar, pengemis sampai dengan manusia silver. Dimana saat ini PMKS seperti itu mulai menjamur di tempat-tempat umum di Kota Tangsel.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry menjelaskan, total PMKS yang ditertibkan berjumlah 16. Terdiri dari empat orang badut yang diamankan di Gang Masjid Pamulang, tiga pengemis diamankan di Permata Pamulang, dua orang badut diamankan di Lampu Merah Gaplek Pamulang, empat orang pengemis diamankan di Sumur Bos BSD dan tiga orang badut diamankan di Pondok Bambu, Pondok Kacang dan Rempoa Ciputat.
“Seluruh PMKS ditindak lanjut, dibawa ke Dinas Sosial untuk diproses secara administrasi,” ujar Muksin.
Setelah diproses, 15 orang dibebaskan dan satu orang dikirim ke Serang untuk direhabilitasi.
Dengan adanya penertiban ini pihaknya berharap agar wilayah Kota Tangsel bisa bebas dari PMKS dan aktivitas bisa berjalan dengan tertib.
Salah satu PMKS yabg ditangkap, Sepi (28) mengaku biasanya dia mencari rezeki dengan menjadi badut Upin di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun kali ini di menyasar wilayah Tangsel.
Dirinya bersama delapan warga yang menggunakan kostum badut diamankan Satpol PP Tangsel saat berada di lampu merah.
“Tadi ditangkap saat di lampu merah, saya tidak tahu kalau ada razia. Baru dapat Rp 40 ribu,” kata Sepi.
Dirinya mengaku baru sekali bekerja seperti itu di jalanan. Dia juga mengungkapkan kostum yang dipakainya itu ia sewa.
“Saya baru sekali di lampu merah, biasanya saya jalan-jalan. Saya begini setor untuk sewa kostum dan peralatan Rp 35 ribu, sisanya buat beli susu anak saya berumur 9 bulan,” ungkapnya. (jarkasih)