SATELITNEWS.ID, PAKUHAJI—Sebanyak tiga unit rumah di Kampung Bonisari RT 03/RW 02, Desa Bonisari, Kecamatan Pakuhaji, ludes terbakar api, Senin (16/3) sore. Api yang menghanguskan tiga rumah tersebut, diduga berasal dari korsleting listrik.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Margono Agus mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pada pukul 15.15 WIB. Menurutnya, ada 3 unit rumah yang hangus terbakar, yakni milik Asmin, Komarudin, dan Hendrik. Menurut Margono, awal mula api berasal dari rumah milik Asmin lalu merembet ke dua rumah lainnya. Pasalnya, kondisi ketiga rumah tersebut memang sangat berdekatan.
“Kebakaran terhadi pada pukul 15.15 WIB. Membakar 3 rumah milik Asmin, Komarudin dan Hendrik,” kata Margono kepada Satelit News, Senin (16/3).
Lanjut Margono, api yang muncul dari rumah Asmin, diduga akibat arus pendek. Pasalnya, ada salah satu saklar yang meledak dan mengeluarkan asap sebelum terjadinya kebakaran.
Saat api mulai membakar rumah Asmin, kata Margono, warga sekitar mencoba memdamkan api dengan menggunakan alat seadanya yaitu gayung dan ember. Namun bukannya padam, justru api malah bertambah besar.
“Dugaan sementara akibat arus pendek. Sebelum kami tiba, warga sempat mencoba memadamkan api, namun api yang besar sulit untuk dipadamkan,” jelasnya.
Selang beberapa menit setelah terjadi kebakaran dan dihubungi warga, tim pemadam langsung tiba di lokasi. Menurutnya, saat timnya tiba di lokasi api sudah sangat besar dan membakar 3 rumah tersebut, sehingga pihaknya membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk memadamkannya.
“Kami membawa satu unit mobil pemadam kebakaran. Saat di lokasi api sudah sangat besaar dan sulit sekli untuk dipadamkannya,” terangnya.
Margono bersyukur, dalam peristiwa kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa ataupun luka, Hanya saja kata dia, pemilik rumah mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya, masing-masing rumah mengalami kerusakan hingga 80 persen.
“Korban jiwa ataupun luka nihil. Pemilik mengalami kerugian total keseluruhan dari tiga bangunan itu sekitar Rp 150 juta,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin menambahkan, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati. Kata dia, masyarakat agar tidak menumpukan colokan listrik di satu titik, karena sering terjadi kebakaran.
“Jangan menumpukan colokan di satu titik, itu sangat rawan. Sering sekali terjadi kebakaran. Masyarakat harus selalu berhati-hati,” imbaunya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post