SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, tak memberikan kepastian pembangunan terkait kondisi SDN Perdana 3 yang kini sudah sangat memprihatinkan.
Gedung sekolah yang berlokasi di Kampung Babakan Kaweni, Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang ini, sejak tahun 2006 silam hingga saat ini belum mendapat perhatian dari dinas terkait.
Walau sudah mendapat informasi atas kondisinya, namun hingga saat ini pihak Dindikbud belum melakukan cek lapangan secara langsung.
Sekretaris Dindikbud Pandeglang, Sutoto, mengaku sudah mendapat informasi kondisi SDN Perdana 3 tersebut. “SDN Perdana 3 ya, oh. Laporan secara resmi belum ada, tapi saya sudah mendapat informasi,” kata Sutoto, Selasa (30/11/2021).
Disinggung apakah bakal segera dibangun atau tidak, ia tak bisa memastikannya. Artinya, untuk merealisasikan pembangunan di tahun 2022 mendatang-pun, belum ada kejelasan.
Sutoto berdalih, usulan untuk tahun 2022 mendatang sudah tidak ada. “Pengusulan melalui dinas, tidak bisa langsung. Jadi usulan untuk tahun 2022, sudah tidak ada. Berarti nanti dibangunnya di tahun 2023 mendatang,” kilahnya.
Biasanya menurut pria yang akrab disapa Toto ini, kalau kondisi terkena bencana, diusulkan melalui jalur kebencanaan yaitu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang.
“Yang kepingin langsung itu jalur BPBD. Makanya nanti saya cek dulu ke lapangan. Kondisinya seperti apa, kemudian kronologisnya dan hal lainnya. Kalau di BPBD, memang ada sifatnya darurat. Kalau yang darurat, tidak melalui perencanaan di APBD, bisa langsung,” ujarnya lagi.
Saat dipertanyakan kaitan nasib pembelajaran siswa, Toto juga tidak memberikan solusi konkrit untuk antisipasinya. “Nanti kita coba alihkan untuk pembelajarannya,” tandasnya singkat.
Diketahui, para siswa di SDN Perdana 3 di Kampung Babakan Kaweni, Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, bukan hanya terancam keselamatannya saja. Namun, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)-nya juga terancam tidak maksimal.
Sebab, 4 lokal ruang kelas yang belum tersentuh pembangunan dari tahun 2006 silam hingga saat ini, belum ada tanda – tanda akan direhab atau dibangun.
Padahal kondisi bangunan SDN Perdana 3, khususnya 4 lokal ruang kelas yaitu kelas 2, 3, 4 dan 5, sudah tak layak digunakan. Bahkan plafon di ruang kelas 5, sudah ambruk serta atapnya atau gentingnya sudah berjatuhan.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Perdana 3, Mulyadi, membenarkan kondisi bangunan di sekolah yang dipimpinnya itu sudah rusak parah. Terutama, dibagian atapnya.
“Kondisi yang rusak parah itu, ada empat ruang yakni, kelas 2, 3, 4 dan 5. Paling parah itu atapnya, karena sudah pada rapuh dan genting juga merosot,” aku Mulyadi, Senin (29/11/2021). (nipal)