SATELITNEWS.ID, SERANG–Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana menyebut, produksi cabai di Kabupaten Serang saat ini masih rendah.
Dari target produksi cabai besar 1.500 ton pada tahun 2021, baru tercapai 69,4 persen dan cabai rawit dari 600 ton baru tercapai 57,4 persen.
Zaldi mengatakan, masih rendahnya produksi cabai, karena petani saat ini cenderung lebih memilih untuk tanam padi, terutama saat musim hujan. Sebab tingkat kegagalannya sangat kecil.
“Kalau cabai, memang kalau musim hujan terus menerus seperti sekarang ini, tingkat kegagalannya tinggi, serangan hama penyakit dan lain lain tinggi pula. Jadi biasanya, petani menunda dulu untuk menanam cabai,” kata Zaldi, Senin (20/12/2021).
Menurutnya, para petani yang masih menanam cabai hanya ada di beberapa kecamatan, antara lain, di Cikeusal, Baros, Pabuaran, Petir dan Tunjung Teja.
Diakui Zaldi, penyebab minat petani untuk menanam cabai masih sangat kurang, selain karena tingkat kegagalannya, juga biaya permodalannya yang mahal. Per hektar, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 60 juta.
“Makanya orang yang nanam cabai biasanya petaninya lebih pintar dan penuh perhitungan. Kalau sawah kan cuma Rp6 juta,” tuturnya.
Akibat sedikitnya produksi cabai, kata Zaldi pasokan untuk di pasar pasar tradisional masih banyak didatangkan dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. (sidik)