SATELITNEWS.ID, KRESEK—Puluhan rumah di Kampung Bojong Rt 01/01, Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek terendam banjir, Rabu (18/3). Banjir setinggi 50 Cm ini mulai menerjang pemukiman dan area pesawahan sejak Selasa kemarin. Curah hujan yang tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Cidurian di Kampung Bojong Desa Pasir Ampo ini, menjadi penyebab air dari sungai meluap.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tak hanya rumah warga, akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Kresek – Jayanti juga tergenang banjir. Akibatnya, puluhan pengendara sepeda motor yang melewati akses jalan tersebut, terpaksa harus menggunakan jasa gerobak.
“Sudah dari hari Selasa kemarin, air naik ke pemukiman warga. Namun akibat curah hujan yang tinggi, hari ini air semakin naik,” ujar Maryamah, warga Kresek kepada wartawan.
Sementara itu, Bambang Sapto Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, membenarkan jika Kresek terkena banjir. Pihaknya mengaku jika BPBD sudah turun ke lokasi dan telah siap siaga jika sewaktu-waktu air semakin naik.
“Bukan hanya di Kresek aja, banjir juga melanda lima kecamatan lainnya, diantaranya, Jambe, Panongan, Tigaraksa, Cikupa dan Jayanti,” terang Bambang.
Terpisah, meluapnya Sungai Cimanceuri pada Selasa (17/3) lalu, membuat empat desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tigaraksa masih terendam banjir hingga Rabu (18/3). Camat Tigaraksa, Rahyuni mengatakan, banjir akibat meluapnya Sungai Cimanceuri masih merendam beberapa titik di wilayah Kecamatan Tigaraksa. Kata dia, banjir ini air kiriman dari Kabupaten Bogor mengalir melalui Sungai Cimanceuri. Pasalnya, di Tigaraksa tidak terjadi hujan deras pada Selasa (17/3) dan Rabu (18/3).
“Ada ratusan rumah di Tigaraksa yang terdampak banjir akibat air kiriman dari Bogor,” ujar Rahyuni kepada Satelit News, Rabu ( 18/3).
Rahyuni, menyebutkan beberapa desa/ kelurahan yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Cimanceuri. Diantaranya, Desa Margasari bertempat di Kampung Cangkring dan Kadu Agung, Desa Matagara bertempat di Perumahan Mustika, Desa Pasir Nangka bertempat di Perumahan Graha Mustika dan Cibadak, Desa Pasir Bolang bertempat di Kampung Soglek, Cogreg, Bolang dan Cisereh, serta di Kelurahan Kadu Agung yang bertempat di Kampung Baru dan Kawasan Milenium.
“Ada 4 desa dan 1 kelurahan yang sampai saat ini masih terendam banjir. Walaupun sudah tidak separah kemarin,” katanya.
Rahyuni mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah rumah yang terendam banjir. Pasalnya, setiap desa/ kelurahan belum memberikan laporan kepadanya.
“Belum bisa memastikan karena belum mendapat laporan dari masing-masing kelurahan. Menyusul jumlah korban banjir yang setiap hari semakin bertambah,” jelasnya.
Dia memastikan, kalau pengungsian dan logistik untuk warga yang terdampak banjir sudah ada beberapa titik dan aman. “Kondisi logistik kami pastikan aman, karena sejak terjadi banjir dari pihak kecamatan dan BPBD sudah terdistribusikan,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi yang ikut memantau lokasi banjir di wilayah Tigaraksa mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan bantuan kepada korban banjir di wilayah Kecamatan Tigaraksa. “Kita melakukan pemantauan dan juga melakukan patroli di titik banjir, untuk ikut membantu mengevakuasi,” terangnya.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan saat ini pihaknya sudah mendata. Kata dia, ada 200 rumah yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Tigaraksa.
“Untuk rumah (yang kebanjiran) ada 200 rumah tinggal di Desa Pasir Bolang, Pasir Nangka, Margasari, Matagara, dan Kelurahan Kadu Agung,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post