SATELITNEWS.ID, SERANG–Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku, meski setiap tahunnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang mengalami kenaikan. Namun jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) belum puas. Karena, belum sesuai keinginan yang dicapai tidak siginifikan. Karena pada faktanya, tidak mudah.
“Jadi indikator-indikator yang terkait untuk pengungkitan IPM, dari pendidikan, kesehatan dan daya beli. Nah itu kita breakdown, capaian kita cek lagi program-program kemarin yang kita laksanakan efeknya sejauh mana, supaya siginifikan lagi efeknya harus seperti apa,” ungkap Tatu, Kamis (6/1/2022).
Tatu mengaku, ingin masuk pada kelompok baik. “Kita masih terus di kelompok sedang, karena naiknya nol koma, nol koma. Pengennya, kita masuk ke kelompok baik dulu target kita. Tapi memang luar biasa, (peningkatan) dilihat atas dasar program-program dinas, mungkin tinggal kita maksimalkan lagi,” ujar Tatu.
Tatu pun meminta arahan dari BPS yang lebih memahami terkait IPM.“Saya meminta arahan juga dari BPS karena kami di pemda, dewan tidak punya ilmunya, tidak paham untuk menentukan target itu supaya target tidak terlalu rendah, tidak terlalu tinggi. Kalau terlalu tinggi, mustahil tinggi untuk di capai kan engga bagus, atau terlalu rendah ngga bagus. Bahkan kemarin untuk RPJMD Tahun 2021-2026 itu sudah koordinasi dengan BPS untuk capaiannya bisa di lihat target capaiannya,” kata Tatu.
Disisi lain, lanjut Ratu Tatu, untuk angka pengangguran di Kabupaten Serang-pun mengalami penurunan setiap tahunnya dengan rinciannya, tahun 2019 diangka 10,58 persen, tahun 2020 diangka 12,22 persen, dan tahun 2021 turun menjadi 10,58 persen.
Artinya, pada Agustus 2021 di Kabupaten Serang terdapat 10,58 persen angkatan kerja yang berstatus sebagai pengangguran. Atau dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 10-11 orang penganggur (pencari kerja).
“Sudah turun lagi (angka pengangguran), laporan Disnakertrans industri sudah mulai aktif, mereka sudah kembali merekrut karyawan yang di rumahkan dan di istirahatkan serta bergiliran, mereka sudah mulai lagi mudah-mudahan ini pertanda baik,” harap Tatu.
Kedepannya, Tatu memastikan, bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan duduk bersama dengan BPS, untuk memberikan breakdown di masing-masing programnya. Tujuannya agar diketahui anggaran yang digunakan meski mempunyai keterbatasan, namun dengan keterbatasan bisa lebih efektif dan tepat sasaran.
“Jadi tepat ke indikator-indikator yang bisa mengungkit IPM, karena kita tahu kalau penilaian kinerja pemda di lihat dari (peningkatan) IPM,” ujar Tatu.
Semisal untuk meningkatkan angka harapan hidup, disana ada AKI dan AKB seperti apa sekarang ini Kabupaten Serang. “Apalagi program harus di dorong di sana, kemudian ada juga stunting,” imbuhnya. (sidik)