SATELITNEWS. ID, SERPONG—Penyebaran covid-19 varian omicron telah sampai ke Kota Tangerang Selatan. Sebanyak empat warga Tangsel terkonfirmasi positif varian omicron. Satu orang terpapar sepulang dari Amerika Serikat. Sementara tiga lainnya terkana transmisi lokal.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie membenarkan ada warganya yang terpapar varian Omicron. “Saya sudah dapat informasinya, betul ada yang terpapar,” kata Benyamin Davnie, Selasa (11/1).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menerangkan memastikan empat orang yang dikonfirmasi positif covid-19 varian omicron tidak terpapar saat berada di wilayahnya. Melainkan, tertular seusai melakukan perjalanan jauh ke luar Kota Tangerang Selatan. Satu di antaranya, memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri yakni Amerika Serikat. Pasien tersebut melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sejak 3-20 Desember 2021 lalu.
“Perempuan usia 34 tahun setelah ada kunjungan kerja di Amerika Serikat dari tanggal 3-20 Desember. Lalu langsung pulang dan transit ke Dubai tanggal 21 Desember dan tiba di Indonesia tanggal 22 Desember 2021 di Bandara Soekarno Hatta,” papar Allin melalui keterangan resminya, Selasa (11/1).
Kemudian, sesampainya di Tanah Air pasien tersebut langsung melakukan uji swab PCR. Namun, pada saat itu hasil pemeriksaan masih menunjukkan bahwa dirinya negatif. Kendati demikian, kata Allin, pasien tersebut tetap mengikuti aturan yang berlaku untuk menjalani karantina di Hotel Thamrin, DKI Jakarta, selama 10 hari.
“Lalu pada saat hari ke-9, hasil swab PCR yang bersangkutan positif. Kemudian karena pihak hotel tidak menerima karantina yang positif maka pasien dirujuk ke Rumah Sakit Ciputra Garden, dekat bandara Soekarno Hatta,” terangnya.
Allin menyatakan, hingga saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Berbeda dengan kasus perempuan berusia 34 tahun tersebut, Allin mengatakan, tiga kasus omicron lainnya berasal dari transmisi lokal.
“Dua di antaranya merupakan suami istri yang tidak ada riwayat perjalanan luar negeri. Pasien tersebut awalnya kontak erat dari pasien positif dari salah satu rekan kerjanya,” tuturnya.
Mereka dinyatakan positif covid-19 varian omicron usai menjalani pemeriksaan swab PCR. Kemudian, satu kasus lainnya dialami oleh seorang pria paruh baya berusia 60 tahun. Sebelum dinyatakan positif, pasien sempat mengeluh bahwa dirinya mengalami meriang.
“Tidak ada riwayat perjalanan luar negeri. Pasien dites RDT Antigen, dan hasilnya positif. Kemudian pada tanggal 4 Januari 2022, pasien menjalani swab di RS Pelni Jakarta Pusat,”tandasnya.
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi gelombang covid-19 varian omicron bakal tinggi akhir Januari 2022. Karena karakternya cepat menular, maka diprediksi kasus covid-19 varian omicron bakal lebih tinggi daripada delta. Akan tetapi kabar baiknya, mayoritas pasien terkonfirmasi omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.
Karenanya pasien konfirmasi omicron tidak membutuhkan perawatan yang serius di RS. Pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan yang telah diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.
“Kenaikan transmisi omicron akan jauh lebih tinggi daripada delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit,” tegas Menkes Budi dalam keterangan resmi, Selasa (11/1).
Sehingga, menurutnya, strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS.
Untuk itu Kemenkes bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan.
Ia merinci dari total 414 kasus terkonfirmasi omicron, 99 persen gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sedangkan yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, yakni lelaki berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.
“Dari 414 orang yang dirawat, 114 orang (26 persen) sudah sembuh termasuk yang 2 orang tadi yang masuk kategori sedang dan butuh perawatan oksigen,” katanya.
Ia meminta masyarakat jangan panik. Ia meyakini gelombang kenaikan kasus akibat Omicron bisa cepat dikendalikan. “Kita akan menghadapi gelombang dari omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik,” tuturnya. (jarkasih/bnn)