SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Persita membayar mahal kegagalan para pemainnya mencetak gol meskipun memiliki banyak peluang saat menghadapi Arema FC di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (15/2). Pendekar kalah 0-2 dari Singo Edan. Dua gol tim tamu dicetak Carlos Fortes di menit 45 dan 67.
Dalam pertandingan tersebut, Persita tidak dapat memainkan seluruh pemain terbaiknya. Sebagai catatan, ada 6 pemain Persita yang saat ini terpapar covid-19 dan masih dalam proses isolasi mandiri. Pada awal pertandingan, Persita menciptakan dua peluang dari sisi kanan. Counter attack juga jadi salah satu kunci kesolidan Persita di pertandingan kali ini.
Tendangan bebas kombinasi sempat dilakukan Edo dan Irsyad namun belum cukup akurat mengarah ke gawang lawan. Memasuki menit ke-10 kedua belah tim masih terlihat kesulitan merebut bola. Baik Arema FC maupun Persita masih membaca permainan, meski keduanya juga memperlihatkan agresivitas saat menyerang.
Di sepertiga babak pertama, para Pendekar berusaha menguasai bola dari kaki ke kaki sambil membangun serangan. Sayang sekali crossing dari Edo belum menemui sasaran ke arah gawang. Counter attack cepat pun terjadi di menit ke-17 sempat menciptakan peluang untuk Persita, namun belum bisa dikonversi jadi gol.
Sektor sayap jadi salah satu motor serangan Persita kali ini. Beberapa kali peluang tercipta dari umpan-umpan dari sisi sayap. Namun hingga menit ke-30, belum ada gol juga yang tercipta. Padahal permainan berlangsung sangat atraktif dan penguasaan bola pun setara. Namun di lain sisi, lini pertahanan Persita pun masih cukup baik untuk menghalau serangan Arema FC.
Menit ke-27 ada peluang sangat baik tercipta dari skema kerja sama Ahmad Nur Hardianto dan Kasim Botan, namun sayang tendangan Kasim masih bisa ditepis oleh kiper lawan.
Peluang serupa kembali tercipta tiga menit setelahnya oleh tendangan M. Toha yang masuk menusuk ke daerah pertahanan lawan namun tendangannya masih melambung tipis di atas mistar gawang. Menit ke-32, kembali serangan balik dan kerja sama apik tercipta dari Edo, Kasim dan Irsyad Maulana. Satu dua sentuhan yang sangat apik, namun tendangan Irsyad masih mengenai tubuh salah satu pemain lawan.
Tiga menit setelahnya, percobaan tendangan langsung yang keras dilakukan oleh Nur Hardianto. Dimaksudkan bisa menjebol gawang lawan, namun sayang masih kembali melambung. Menit ke-38 kembali tendangan Toha dari sisi kanan mengancam gawang lawan, namun lagi-lagi bisa ditepis kiper.
Meski banyak peluang yang tercipta, Persita harus rela mengakhiri pertandingan dengan skor0-1. Meski lini pertahanan Persita cukup baik hingga menit-menit akhir babak pertama, justru lawan bisa menciptakan gol lebih dahulu. Skor 0-1 menutup pertandingan babak pertama.
Memulai babak kedua, Persita belum melakukan pergantian pemain. Dan Persita pun langsung menunjukkan agresivitasnya di menit awal babak kedua ini. Satu peluang sempat tercipta di menit 48 dari kerja sama Edo dan Irsyad, namun sayang, kecepatan Irsyad masih kurang untuk bisa mengirimkan bola ke arah gawang.
Menit ke-50, Edo kembali mengirimkan umpan silang dari sisi kiri, namun Riang yang muncul memanfaatkan timing belum bisa mengarahkan tendangannya dengan akurat ke arah gawang dan masih melebar.
Tendangan spekulasi keras kembali dilakukan Nur Hardianto di menit ke-59 setelah menerima umpan dari Edo. Namun sayang, masih melambung ke sisi kanan gawang lawan. Belum ada gol penyeimbang yang tercipta. Memasuki menit ke-63 barulah Persita melakukan pergantian pemain. Andre Agustiar dan Miftahul Hamdi masuk menggantikan Irsyad Maulana dan Syaeful Anwar.
Membangun serangan dan bermain cukup rapi, tapi justru Persita kembali kebobolan di menit ke-66. Duel di udara antara striker lawan, Agung Prasetyo dan Dhika Bayangkara dimenangkan lawan dan bola dengan mudahnya bersarang di gawang Persita. Skor berubah 0-2 untuk keunggulan lawan.
Peluang di depan mata tercipta di menit ke-69 saat ada umpan cantik dari Hamdi yang menghampiri Nur Hardianto namun tidak sigap diantisipasi sehingga peluang tersebut pun lepas begitu saja karena heading Nur sangat lemah.
Menit ke-74 kemelut terjadi di kotak penalti lawan, dua peluang berturut-turut tercipta namun keduanya masih bisa diblok oleh pemain lawan. Di menit ke-77, Persita pun kembali melakukan pergantian pemain. Kasim Botan yang tampil impresif di babak pertama keluar digantikan Rishadi Fauzi.
Kejadian kemelut di area kotak penalti lawan pun kembali terjadi di menit ke-82. Andre Agustiar mencoba mengirimkan umpan ke tengah gawang namun kecepatan Rishadi Fauzi masih kalah dari kiper lawan. Masih tak ada gol yang tercipta.
Menit ke-88, Persita kembali melakukan pergantian pemain. Jack Brown dan Alta Ballah masuk menggantikan Ahmad Nur Hardianto dan Ricki Ariansyah. Meski ada tambahan waktu 4 menit, namun tidak ada gol yang tercipta dari sisi Persita hingga peluit akhir dibunyikan. Skor tetap 0-2 dan tidak ada poin yang diraih Persita di pekan ke-25 ini.
Meski bukan hasil yang diharapkan, terlebih karena banyaknya peluang yang tercipta, Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk memperbaiki hasil pertandingan selanjutnya. “Selamat pada Arema yang telah memenangkan pertandingan pada malam hari ini. Hasil yang tidak saya, kami inginkan. Tetapi ini sepak bola. Kami sudah berusaha sekuat tenaga tapi hasil tidak berpihak pada kami. Ke depannya tentu sama-sama dengan pemain harus kerja keras lagi untuk bisa mengambil poin dan memperbaiki peringkat,” ungkap Widodo.
Mengenai skuad yang mayoritas diisi pemain lokal, sejak awal Widodo tidak memiliki masalah menurunkan skuad lokal. Terlebih memang beberapa pemain asing tidak bisa diturunkan karena positif covid-19. “Pemain asing kami kan sudah diterangkan di pressconf sebelumnya, mereka positif. Dan tentunya kami juga berusaha. Sebetulnya pemain lokal pun kita banyak peluang sebetulnya. Tapi memang tadi kita harus lebih jeli lagi, harus lebih efektif lagi di depan gawang agar tercipta gol. Karena kita sudah bisa, dengan pemain lokal pun kita sudah bisa menciptakan banyak peluang. Ke depan, next, mungkin kita akan lebih terus meningkatkan lagi di depan gawang,” kata Widodo.
Namun satu hal yang diakui Widodo, kemampuan kiper lawan memang sangat mumpuni. Meski anak asuhnya bisa menciptakan peluang, tapi penampilan kiper Arema patut diacungi jempol. “Maringa cukup bagus ya main. Mungkin tadi beberapa kesempatan yang dibikin sama pemain kami mereka bisa diblok sama Maringa ya. Dan saya kira lima bek itu untuk menyerang cukup efektif ya, tadi tercipta beberapa peluang. Cuma memang koordinasi begitu kita defend ada sedikit lengah, pemain. Sehingga Fortes bisa memanfaatkan kelemahan itu. Dan segi sayap, John Alfarizi bisa memanfaatkan kelengahan pemain dari kami,” sambungnya lagi.
Ke depan, tentu masalah finishing akan menjadi pekerjaan rumah utama Widodo dan staff pelatih Persita. “Tentunya kami sudah setiap hari kerja sama di depan gawang ya untuk finishing. Tapi kan dalam permainan itu saya hanya bisa berteriak dari luar lapangan, yang menentukan itu adalah pemain sendiri. Jadi ke depannya mungkin lebih efektif lagi memanfaatkan sekecil apapun peluang menjadi gol,” tandasnya.
Gelandang Persita Irsyad Maulana, yang juga malam ini menciptakan beberapa peluang mencetak gol mengakui bahwa permainan Persita cukup baik namun masih kurang efektif. “Pertama-tama kita ucapkan selamat buat Arema. Sebelum terjadinya gol kita masih bisa mengimbangi Arema dan itulah sepak bola. Kita kurang efektif mungkin mengejar peluang, Arema lebih baik,”ujar Irsyad. (gatot)