SATELITNEWS.ID, TANGERANG – Pemain Ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu.
Dari pencapaian yang mereka peroleh tentunya tentang hal mereka akan terus menjadi sorotan. Apalagi dalam proses pencapaian itu melewati rintangan dan tantnagn yang harus dilewati.
Nah, baru-baru ini Greysia Polli Greysia mengungkapkan pengalamannya saat menjadi pebulu tangkis, melalui channel YouTube Daniel Mananta Network pada 15 Februari 2022.
Perjalanan berat itu dirasakannya ketika ia sedang mengumpulkan poin untuk mengikuti Olimpiade di tahun 2008. Pada saat itu ia melewatkan laga di Olimpiade 2008 karena dirinya mengalami cedera lutut.
Dalam Video tersebut, Greysia Polii menceritakan perjalanan yang dirasakannya ketika ia sedang mengumpulkan poin untuk mengikuti Olimpiade di tahun 2008.
“Jadi kalau nggak salah tahun 2008 atau 2009 gue itu banyak banget histeri. Jadi dalam perjalanannya itu gue udah ranking 5 dunia, eh tiba-tiba partner gue cedera, terus pas partner udah balik, eh gue yang cedera,” ungkap Greysia.
Jadi bukan lu yang cedera ? tanya Daniel.
“iya, bukan gue yang cedera, tapi partner gue,” jawabnya.
“Jadi tahun 2007 itu gue cedera lutut, harus berhenti lagi ngejar point Olympic 2008, akhirnya kalah dan nggak bisa,” imbuhnya.
“Mau puncak mau naik, mental lagi dah ke bawah, “ ujarnya.
“Terus bangkit lagi buat ngejar Olimpiade 2012, dan disitu udah cidera lutut. Terus di 2011 itu gue malah cidera tangan,” kata Gryesia.
“jadi mau masuk tapi kok kejadiannya sama. Terus gue mikir apa gue nggak seharusnya di sini (jadi atlet), Bahkan gue sampai konsumsi painkiller buat ikut tanding karena badan sakit semua,” sambungnya.
Setelah perjalan yang cukup panjang, Greysia melangkah di laga Olimpide London tahun 2012, meski harus melewati perjuangan yang amat berat.
Tapi pada saat itu, harus menelan pil pahit karena skandal di pertandingan babak Grup C saat melawan wakil Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung yang membuatnya didiskualifikasi.
“Sampai akhirnya tahun 2012 masuk Olimpiade dengan tangan yang masih bengkak tiap hari, karena keinginan gue seperti tahun sebelumnya, itu gue paksain banget. Gue sikat semua lah,” tutur Greysia.
“Akhirnya masuk dengan susah payah, main dan itu terjadi didiskualifikasi,” ucapnya.
“ Dan itu bener-bener Tuhan hidup gua mau dibawa kemana, gua salah jurusan ini,” imbuhnya.
“Gak ada next genrations, Bella dong, tapi karena keputusannya kaya gitu ya well itu keputusannya, yaudah.” Ungkpanya.
Diakhir cerita, Greysia mengatakan bahwa itu harus dikorbanin., meski perjuangannya selama ini cukup berat.
“Jadi tahun 2012 itu adalah titik terendah dalam hidup gue sebagai pebulutangkis dan sebagai pribadi,” pungkasnya.