SATELITNEWS.ID, SERANG–Jelang Bulan Ramadhan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus berupaya menekan harga komoditi pangan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah, Operasi Pasar (OP) untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso mengatakan, pihaknya telah meminta kepada produsen untuk dapat menggelontorkan produksinya, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini juga, perlunya turut serta semua pihak dalam mengantisipasi lonjakan yang tidak diinginkan.
“Bulog juga sudah ada penugasan, untuk menyuplai operasi pasar. Kalau Bulog sudah turun, InsyaAllah stok aman, seperti beras tidak ada gejolak,” kata Babar, Selasa (1/3/2022).
Ia juga mengaku, telah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan minyak goreng kepada agen, pedagang, serta ritel modern.
“Ada satgas khusus memang di perintahkan oleh Menteri perdagangan untuk mengawasi distribusi minyak goreng subsidi, satgas pangan Polda dan Polres juga turun mengawasi,” ujar Babar.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan operasi pasar pada bulan Desember tahun lalu, namun pihaknya mendapatkan kesulitan melakukan pengawasan di pasar-pasar tradisional.
Lantaran para pedagang mengatakan mereka masih menjual stok lama bukan minyak goreng subsidi, sehingga harga masih diatas harga eceran tertinggi.
“Di pasar itu rancu, ada yang menyebut stoknya lama, jadi kita susah bedain mana stok subsidi mana stok lama. Padahal kita sudah satu bulan lebih, masa sih stok lama terus, jadi itulah kenapa perlu satgas tadi untuk menertibkan,” tambahnya.
Ia menyebutkan, untuk distribusi minyak goreng kemasan berjalan normal, namun saat ini pihaknya tengah menelusuri terkait jarangnya minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan.
“Tapi ini (minyak goreng-red) curah kemana, yang lagi kita telusuri kurang di pasaran, sementara yang kemasan jarang di pasar,” tandasnya.
Sedangkan, terkait daging dan kedelai, pihaknya terus berupaya untuk dapat memberikan solusi akibat kenaikan harga tersebut. (sidik)