SATELITNEWS.ID, SETU— Puluhan security atau satuan pengamanan (Satpam) di Puspiptek, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berunjuk rasa. Mereka menolak dialihkan ke perusahaan alih daya atau outsourcing karena bekerja dengan upah lebih rendah dari sebelumnya.
“Kami dari 67 personil dikurangin hanya tinggal 27 orang,” kata koordinator aksi petugas keamanan Puspiptek, Aditia Mulyadin, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, masalah keamanan kini dikelola pihak perusahaan alih daya atau outsourcing. Perusahaan ini memutuskan perekrutan personil secara sepihak.
Aditia menerangkan, selama ini mereka mendapatkan gaji sebesar Rp3.900/bulan dengan libur dua hari dan 12 jam kerja setiap harinya.
Personil keamanan bertugas di obyek vital negara tidak mungkin kekuatan personil hanya 27 orang untuk mengamankan lahan puluhan hektare. “Itu sangat membingungkan buat kami,” terangnya.
Di lokasi yang sama, Dirut PT Sumber Guna Dinamis, Sentot mengaku pihaknya telah menang lelang yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Adapun jumlah 27 orang kebutuhan personil merupakan hasil simulasi perusahaan.
“27 orang itu kita yang mengatur semua. Kalo sisanya siapa yang mau bayar, saya bukan ngomong pecat tetapi selisih itu siapa yang mau bayar. Ayo saya tanya itu,” ujarnya. (jarkasih)