SATELITNEWS, LEBAK—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebut untuk harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan masih fluktuatif alias naik turun. Akan tetapi, yang saat ini menjadi perhatian yakni harga telur ayam yang mulai mengalami kenaikan harga dari Rp 21 ribu menjadi Rp23 ribu/Kilogram.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak, Dedi Setiawan mengatakan, ketersedian bahan pokok di pasar tradisional terpantau stabil, begitu pun harganya. Namun, yang saat ini jadi catatan harga telur ayam yang mulai naik. “Kalau kenaikan saat ini dari harga telur saja dari Rp 21 ribu kini diangka Rp 23 ribu/Kilogram, untuk cabai rawit ada penurunan semula Rp 75 ribu kini Rp 70 ribu/Kilogram,” kata Dedi, Selasa (15/03/2022).
Untuk bahan pangan lainya seperti daging Ayam, menurut Dedi harganya masih stabil yakni di kisaran Rp 32 ribu Kilogram dan daging sapi Rp 130/Kilogram. Namun jelang bulan suci Ramadan tidak dipungkiri harga tersebut bisa mengalami kenaikan. “Khawatir pasti ada kenaikan, tetapi kita terus mencari upaya (stabilkan). Gimana caranya agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga tersebut,” ungkapnya.
“Disperindag terus memberikan imbauan kepada para pedagang di Pasar Rangkasbitung dan pasar tradisional lainnya jangan sampai kenaikan tersebut membebani konsumen,” timpal Dedi. Walaupun sejauh ini bahan pokok masih stabil, Dedi mengungkapkan bahwa minyak goreng saat ini masih sulit ditemukan. “Kalau untuk yang lain aman, cuma minyak goreng aja kosong. Karena di agen juga kosong,” jelas Dedi.
Seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Rangkasbitung, Andi mengatakan, menjelang bulan Ramadan harga kebutuhan biasanya mengalami kenaikan terlebih cuaca ekstrem masih menyelimuti sejumlah wilayah termasuk di Kabupaten Lebak.
“Untuk kenaikan bahan pangan di pasar yang naik jelang Ramadan ini, seperti bumbu dapur diantaranya cabai, bawang merah, bawah putih dan sebagainya biasanya mengalami kenaikan. Dan itu sudah menjadi hukum ekonomi ketika menjalang perayaan hari besar keagamaan,” pungkasnya. (mulyana)