SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Jajaran PT Oligo Infrastruktur Indonesia (OII) selaku pemenang pelaksana PSEL Kota Tangerang menyambangi Wali Kota Tangerang di PusPemkot Tangerang, Selasa (15/03/2022).
Pertemuan itu membahas kaitan perencanaan pembangunan PSEL di Kota Tangerang. Sejumlah instansi hadir, seperti Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan tentu saja termasuk Walikota Tangerang Arief R Wismansyah.
“Jadi kan kemarin sudah tanda tangan oleh wali kota (kerja sama pembangunan PSEL) di tanggal 9 (Maret 2022). Pembahasan tadi itu terkait tindaklanjut setelah penandatanganan aksi dari PT OII dan terkait masalah rencana pembangunannya,” jelas Kepala DLH Kota Tangerang, Tihar Sopian kepada SatelitNews.Id.
Dia mengatakan proyek PSEL ini sudah memasuki masa perencanaan pembangunan pasca penandatanganan kontrak kerja sama. Dalam perencanaannya, PT OII kata Tihar harus melengkapi berbagai administrasi. “Sudah masuk perencanaan pembangunan, diawali dengan perencanaan yakni administrasi yakni izin, Amdal, Amdal Lalin dan lain lain,” katanya.
Sesuai dengan kontrak kerjasama itu, kata Tihar pembangunan PSEL berlangsung selama 3 tahun dan dimulai setelah penandatanganan kontrak kerja sama. Setelah proyek usai baru terkait Biaya Layanan Pengelolaan Sampah (BLPS) atau tipping fee untuk biaya produksi yang harus dibayar oleh Pemkot Tangerang. “Tipping fee akan dibayar setelah produksi. Setelah menghasilkan RDF,” katanya.
Tipping yang harus dibayar Pemkot Tangerang sebesar Rp 310 ribu per ton sampah yang diproduksi menjadi RDF. Jumlah itu kemudian akan diakumulasikan dengan jumlah sampah yang diproduksi selama satu bulan. Diketahui, dalam sehari rata-rata sampah yang Kota Tangerang yang masuk ke TPA Rawa kucing sebanyak 1.500 ton. “Kita paling terendah se-Indonesia Rp 310 ribu per ton (sampah yang diproduksi) paling rendah,” kata Tihar.
Namun demikian, Pemkot Tangerang bakal mendapat bantuan dari pemerintah pusat terkait dengan tipping fee. Namun saat ini kata Tihar pihaknya belum mengajukan itu. “Nanti kita akan ajukan itu (bantuan tipping fee),” tuturnya. Tihar tak mengetahui jumlah bantuan yang akan didapat Pemkot Tangerang terkait dengan tipping fee itu. Sebab, itu perhitungan dari pemerintah pusat. “Nanti itu kebijakan pusat, kita berharap ya bisa lebih tinggi. Semoga bisa di atas 50 persen (dari Rp 310 ribu),” jelasnya.
Sementara Presiden Direktur PT OII, Chyntia Hendrayani mengatakan pihaknya masih membutuhkan masukan dari Pemkot Tangerang. Kata dia, tugas yang akan dilaksanakan dalam proyek ini cukup besar dan tidak mudah. Kata dia, pihaknya menyampaikan menyampaikan rencana kegiatan dalam waktu 15 bulan ke depan dan membahas proses-proses yang dibutuhkan untuk merealisasikan Proyek PSEL Kota Tangerang.
“Hal ini karena teknologi yang diterapkan di Proyek PSEL Kota Tangerang unik dan menerapkan berbagai negara sebagian dari Eropa dan sebagian dari Asia, untuk dapat memenuhi regulasi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP),” jelasnya Selasa, (15/3/2022).
Dirinya pun menegaskan kalau Pemkot Tangerang mendukung penuh soal Proyek Strategis Nasional (PNS) ini. Kata dia, Pemkot Tangerang memberikan kemudahan bagi PT OII untuk dapat melaksanakan kegiatan perancangan dan rekayasa proyek. “Tahapan ini cukup pelik karena melibatkan berbagai pihak baik nasional maupun internasional, dan membutuhkan berbagai koordinasi dengan kementerian,” kata Chyntia.
Menurut Chyntia Pemkot Tangerang sudah membuka pintu untuk PT OII dan tenaga ahlinya untk melancarkan proyek ini. Dirinya meminta dukungan masyarakat Kota Tangerang untuk menyelesaikan megaproyek ini. “Dan mampu merealisasikan harapan Pak Walikota untuk proyek ini dapat dilaksanakan lebih cepat, dari tenggat yang sudah disampaikan,” katanya.
Diketahui, Pemkot Tangerang dan PT OII telah melalui tahap penandatanganan kontrak kerjasama proyek PSEL. Penandatanganan yang dilakukan pada 9 Maret 2022 ini dilakukan oleh Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dan Direksi dan Komisaris PT Oligo Infra Swarna Nusantara (OISN) yang merupakan anak perusahaan PT OII. (irfan)