SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Ratusan Mahasiswa Kabupaten Tangerang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), berangkat menuju DKI Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI dan Istana Presiden, Senin (11/4).
Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang mengatakan, bahwa kurang lebih ada 200 mahasiswa Kabupaten Tangerang yang menuju Jakarta. Namun, untuk GMNI sendiri kurang lebih sekitar 100 orang anggota yang berangkat menuju Jakarta untuk memenuhi panggilan aksi BEM SI di Jakarta.
Tujuan aksi unjuk rasa itu kata Endang, merupakan bentuk penolakan kenaikan BBM, kenaikan harga pokok, penundaan pemilu 2024, menolak APBN untuk pemindahan IKN di tengah tidak stabilnya ekonomi saat pandemi Covid-19, menolak kenaikan PPN, dan yang terakhir meminta agar pemerintah Jokowi-Ma’ruf untuk melakukan rotasi kabinet, serta mencopot menteri yang berkinerja buruk.
“Yang berangkat ada 80 dari GMNI. Tuntutannya sama, ada 6 tuntutan,” kata Endang kepada Satelit News, Senin (11/4).
Lanjut Endang, aksi tersebut direncanakan berlangsung selama 5 hari, dari Senin (11/4) sampai Jumat (15/4) mendatang. Kata dia, dari 200 mahasiswa yang berangkat menuju Jakarta, terdiri dari beberapa perguruan tinggi atau universitas, diantaranya Untara, PPI, dan Teknokrat. “Di Kabupaten Tangerang sendiri terdiri dari tiga kampus,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua GMNI Universitas Tangerang Raya (Untara), Ikbal menambahkan, untuk GMNI sendiri titik kumpul aksi rencananya di Sekretariat DPP GMNI Wisma Trisakti Jakarta. Setelah itu, barulah menuju gedung DPR/ MPR dan Istana Presiden Indonesia.
Ikbal berharap, semua tuntutan mahasiswa se-Indonesia bisa dikabulkan oleh Pemerintah Indonesia, karena itu untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Terlebih lagi perihal kenaikan harga BBM, kebutuhan pokok, dan penundaan pemilu.
Menurut Ikbal, pemindahan IKN terbilang sangat memaksakan. Padahal, pemindahan IKN kondisinya tidak urgen. Kata dia, dari pada anggarannya untuk memindahkan IKN, lebih baik untuk kebutuhan masyarakat dengan cara menstabilkan harga-harga pokok dan BBM.
Apalagi, keadaan ekonomi masyarakat saat ini sangat menurun dan kini sedang dalam pemulihan. Apabila kebutuhan pokok dan BBM dinaikan, maka masyarakat akan semakin menjerit.
“Kita GMNI ke sekretariat terlebih dahulu. Kami berharap semua tuntutan bisa direalisasikan. Apalagi soal kenaikan harga-harga. Kenaikan BBM memiliki efek domino yang bisa berimbas kepada seluruh masyarakat, baik mereka memiliki kendaraan ataupun tidak, karena ketika BBM naik, pasti yang lain iku naik juga,” pungkasnya. (alfian/aditya)