SATELITNEWS.ID,TANGERANG—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, melalui Satgas Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menemukan kasus baru 25 hewan ternak suspect PMK. Kini sampelnya telah dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner Subang, Jawa Barat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Hustri Windayani mengatakan, pihaknya telah menemukan 25 hewan yang memiliki gejala-gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kata dia, saat ini sedang dilakukan pengujian laboratorium di wilayah Subang, Jawa Barat.
“Ya betul, memang kami telah kembali menemukan sejumlah hewan ternak yang dilaporkan memiliki gejala-gejala terkena PMK,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Hustri Windayani kepada Satelit News, Rabu (1/6).
Hustri mengatakan, bahwa dari puluhan hewan jenis sapi dan kerbau yang diduga terkena penyakit mulut dan kuku ini, ditemukan saat pemantauan di tempat penampungan ternak yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang. Diantaranya, Kecamatan Panongan, Sepatan, Pagedangan, Kelapa Dua, dan Solear.
“Yang pertama itu kita temukan di Kecamatan Panongan terdapat 7 ekor sapi, Kecamatan Sepatan ada 1 ekor sapi, lalu di Kecamatan Pagedangan 9 ekor sapi. Kemudian di Kecamatan Kelapa Dua terdapat 2 ekor sapi dan di Kecamatan Solear ada 6 ekor sapi termasuk kerbau,” jelasnya.
Kata Hustri, ke 25 ekor hewan yang terdapat gejala-gejala penyakit PMK ini merupakan hewan kiriman dari luar daerah, seperti Solo Jawa Tengah dan Jonggol Jawa Barat.
Kemudian, Hustri saat ini telah melakukan penanganan lebih lanjut kepada puluhan hewan ternak tersebut, dengan dilakukan pemberian obat serta vitamin untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri yang bersarang di tubuh hewan itu.
“Untuk penanganannya kita sama saja dengan melakukan isolasi terhadap hewan suspek itu, lalu kita berikan suntikan vitamin dan antibiotik penurun panas agar tidak terjadi penularan kepada hewan lainnya,” ujarnya.
Hustri menambahkan, dalam mencegah terjadinya penularan, pihaknya juga telah melakukan berkomunikasi dengan Satgas Reaksi Cepat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, untuk melakukan penutupan sementara terhadap tempat atau lokasi peternakan hewan tersebut.
“Jadi sekarang ini kita tetap melakukan pengetatan dan pengawasan ke tempat hewan-hewan ternak ini. Kita juga telah lakukan penutupan sementara,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku telah menemukan 5 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK, setelah dilakukan uji klinis sample di Laboratorium Balai Veteriner Subang, Jawa Barat.
Dengan adanya penemuan kasus baru ini, maka jumlah total hewan ternak yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang yang diindikasi terpapar PMK itu sebanyak 30 hewan, dengan rincian 25 ekor suspect dan 5 ekor positif PMK. (alfian/aditya)