SATELITNEWS.ID, SERPONG—Aksi tidak sportif anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Edy Mamat yang memukul wasit ketika bermain di turnamen Pakujaya Cup berbuntut panjang. Dia mendapatkan teguran keras dari Fraksi Gerindra Tangsel. Edy juga dipanggil Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) DPP Gerindra terkait prilaku yang mencederai nilai sportivitas itu.
Video bogem mentah yang dilayangkan Edy kepada wasit menjadi viral di media sosial. Ketika itu, Edy yang bermain untuk Orkil FC Serpong melawan Sruntulan FC Bandara Soeta di stadion mini Pakujaya, Serpong Utara, Jumat sore (10/6). Edy Mamat yang terlihat kesal lantaran diberi kartu merah oleh wasit melayangkan tinjunya ke wajah sang pengadil lapangan.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangsel Ahmad Syawqi mengatakan sudah memberikan teguran keras kepada Edi Mamat atas ulahnya tersebut. Ahmad juga meminta Edy Mamat melakukan klarifikasi.
“Saya selaku ketua fraksi meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian yang terjadi. Pimpinan fraksi sudah tegur keras. Secara resmi kami sudah bersurat kepada saudara EM (Edy Mamat-red),” kata Syawqi saat dikonfirmasi wartawan melalui aplikasi Whatsapp, Minggu (12/6).
Syawqi juga mengatakan, Edy Mamat juga diminta untuk segera menyelesaikan persoalan kepada pihak yang merasa dirugikan.
“Termasuk masyarakat pecinta sepak bola ataupun klub,” terang Syawqi.
Menurutnya, Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangsel belum bisa menjatuhkan sanksi kepada anggotanya yang diduga terlibat pemukulan. Namun mereka mengedepankan musyawarah kepada masing-masing pihak.
“Gerindra partai yang punya ketegasan eksternal maupun internal. Tapi kita kedepankan musyawarah,” ujarnya.
Sekretaris Partai Gerindra Kota Tangsel Yudi Budi Wibowo mengatakan, Edy Mamat akan segera dipanggil Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) DPP Gerindra. Adapun sanksi atau yang lainnya, sesuai aturan nanti MKP yang menentukan.
“Ya kan semuanya ada mekanisme partai. Pasti kita serahkan ke mahkamah partai. Secepatnya, dalam beberapa hari ini,” kata Yudi.
Menurutnya, partai punya payung hukum yang mengikat, undang-undang dan aturan internal. Sesuai aturan majelis mahkamah partai yang akan bersidang dan memutuskan. Sedangkan keputusannya, Yudi mengaku tidak mengetahui lantaran belum ada pemanggilan untuk sidang.
“Saya juga nunggu undangan MKP, bisa hari ini, besok atau lusa,” ungkapnya.
Sebagai kader Partai Gerindra, Yudi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang menyaksikan pertandingan sepakbola tersebut. Anggota DPRD Provinsi Banten itu juga berharap kedepannya tidak ada lagi kejadian yang serupa.
“Untuk masyarakat yang menyaksikan, kami atas nama partai memohon maaf sebesar besarnya, karena ada perbuatan tidak pantas dari kader kami yang juga anggota DPRD, ini pelajaran bagi kita semua. Semoga kedepan tidak ada lagi hal-hal seperti ini,” tegas Yudi.
Sanksi tegas juga diterima Edy Mamat dari panitia turnamen sepakbola Pakujaya Cup ke 7. Ketua panitia, Dadih Suryadi mengatakan Edy Mamat tidak diperbolehkan lagi bermain di turnamen tersebut.
“Panitia dan instruktur pertandingan selaku fasilitator sudah mengambil keputusan, yang bersangkutan tidak bisa bermain lagi,” ungkapnya.
Tak hanya kepada pemain Edy Mamat, sanksi tidak bisa mengikuti pertandingan di laga putaran berikutnya itu juga diberikan kepada pemain-pemain dari kesebelasan lain yang membuat keributan di dalam maupun di luar arena pertandingan sepakbola Pakujaya.
“Sanksi ini untuk memberi efek jera kepada pemain dari kesebelasan lain,” pungkasnya.
Sementara itu, kasus pemukulan tersebut telah ditengahi oleh Polsek Serpong. Polisi menyebut pemukulan oleh Edy Mamat terhadap wasit pertandingan sepak bola Pakujaya Cup 2022 di Serpong Utara, Praka Eka telah berakhir damai. Perdamaian itu tercapai setelah pihaknya melakukan pertemuan antara Edy Mamat, wasit Praka Eka dan panitia pertandingan.
“Tim Orkil FC tidak boleh ikut open untuk tahun berikutnya di Stadion Pakujaya. Pemain dari Tim Orkil FC Edy Mamat tidak boleh ikut bermain dan bertanding di setiap kegiatan turnamen Pakujaya Cup selama 2 tahun berturut-turut hasil keputusan panitia,” ujarnya.
Satu di antaranya kedua pihak sepakat saling memaafkan atas kejadian tersebut dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari. “Dan sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah tersebut,” ungkap Kapolsek Serpong Kompol Evarmon Lubis.
Pertemuan kedua belah pihak ini dilakukan pada Sabtu (11/6) mulai pukul 20.00 WIB. Evarmon mengungkapkan pertemuan ini selesai pukul 23.30 WIB berjalan dengan aman dan kondusif. Hingga berita ini dibuat, Edy Mamat belum dapat dikonfirmasi lewat telpon genggamnya, terkait alasannya memukul wasit data pertandingan sepakbola tersebut. (dra/bnn /gatot)