SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Jumlah kasus harian Covid-19 secara nasional sedang meningkat belakangan. Di DKI Jakarta bahkan penambahan kasus terkonfirmasi positif rerata mencapai 500 per hari. Di Kota Tangerang sendiri meski tidak signifikan, juga terjadi kenaikan.
“Memang terjadi kenaikan kasus akhir minggu ini, tapi masih terkendali, sekitar antara 10-17 orang. Pokoknya masih di bawah 20-an lah jumlahnya,” ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah ditemui usai menjadi pembina apel pagi, Senin (13/06/2022). Namun Pemkot Tangerang belum mengetahui apakah hal itu lantaran warga terpapar subvarian Omicron yang baru yakni Subvarian BA.4 dan BA.5. Sebab pemeriksaan varian ujarnya ada di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
“Tapi kalau kita lihat simtomnya, gejalanya semua sama dengan subvarian baru ini. Ya batuk, pilek dan demam dan lainnya. Artinya masyarakat harus tetap waspada, mudah-mudahan nggak berat (gejalanya) dan tidak menimbulkan kematian,” ucapnya. Ariefa pun mengimbau masyarakat yang belum divaksin khususnya dosis 3 atau booster agar segera divaksin. “Apalagi kalau sampai belum divaksin dosis 1 dan dosis 2 harus segera divaksin,” jelasnya.
Sebab berdasarkan bukti, katanya mereka yang sudah divaksin rata-rata angka kesakitan dan keterpaparan menjadi rendah. “Makanya mudah-mudahan ini disikapi dengan baik,” ucapnya. Ditanya soal jumlah masyarakat Kota Tangerang yang belum divaksin booster Arief tidak menampik masih banyak. Bahkan dia menyebut hampir separuh dari yang harusnya divaksin. “Banyak yang belum dibooster, hampir setengahnya, makanya harus divaksin booster,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni menyebut, pihaknya belum menerima laporan terkait warga terpapar Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. “Kalau yang periksa kan sana (Kemenkes). Misalnya kalau ada yang Omicron ya sudah, nanti dilaporkan ke kita jumlah Omicron sekian. Tapi yang ini (Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5) harus periksa lebih spesifik lagi dan kita nggak reportnya,” terangnya.
Disinggung apa yang membedakan Omicron biasa dan Subvarian Omicorn BA.4 dan BA.5 hingga kini menurut Dini masih dilakukan pemeriksaan. “Penelitian butuh proses panjang, berapa sampel yang diambil dan lain sebagainya,” ucap mantan Dirut RSUD Kota Tangerang ini. Dini mengatakan, sebetulnya cycle treshold (CT) value di Kota Tangerang tinggi semua, sehingga pihaknya tidak lagi pernah mengirim sampel untuk pemeriksaan Omicron. “Jadi yang kasus dulu itu aja, kalau sekarang sudah tidak lagi kirim sampel,” ucapnya seraya mengatakan yang terpenting adalah sudah dilakukan tracing. “Oh ketika dia tidak bergejala berarti cukup isolasi di rumah,” jelasnya. (made)