SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang mulai mengantisipasi dampak sosial wabah Covid-19. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memastikan sebanyak 64 ribu kepala keluarga (KK) kurang mampu di wilayahnya akan menerima bantuan pangan.
Rencana pemberian bantuan pangan telah dimulai dengan melakukan pendataan. Pemkot Tangerang juga sudah mendistribusikan beras ke sejumlah kelurahan. Hanya saja, pihaknya belum merinci besaran bantuan pangan yang akan diterima setiap kepala keluarga. Demikian juga dengan anggaran yang dibutuhkan.
“Jadi kita sudah melakukan pendataan, jumlahnya ada kurang lebih 64 ribu KK. Mulai dari minggu kemarin, Sabtu (4/4), sudah mulai terdistribusi 30 ton beras di beberapa kelurahan. Ini agak lama karena harus dipacking di Bulog,” ungkap Arief di Kantor Sekretariat Penanganan Covid-19 Kota Tangerang, Selasa (7/4).
Wali Kota menjabarkan, bantuan pangan bagi keluarga kurang mampu juga akan diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Untuk itu, Arief meminta masyarakat tetap sabar dan optimis bahwa virus Covid-19 dapat disembuhkan serta pemerintah selalu ada untuk masyarakat mengatasi dampak yang terjadi akibat Virus Corona.
“Wabah Corona ini terjadi di seluruh belahan dunia, terjadi di seluruh wilayah Indonesia, untuk itu sabar dan benar-benar disiplin agar kita mampu memutus rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Ia menambahkan, virus ini bisa disembuh, cuma perlu waktu dan jangan menularkan, terus lakukan social physical distancing. ”Jaga jarak, dan jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas diluar karena ini selain aman buat kita, aman juga buat sesama,” tutupnya.
Kabag Kesra Setda Kota Tangerang Felix Mulyawan menambahkan penyerahan bantuan ke Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangerang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari BUMN, retail hingga perusahaan swasta. Barang yang disumbangkan pun berbentuk aneka ragam, seperti mi instan, hand sanitizer, disinfektan, masker, face shield, sarung tangan hingga makanan ringan.
“Partisipasi datang dari berbagai pihak. Kami ucapkan terima kasih,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyiapkan anggaran Rp 70 miliar untuk mengatasi wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda wilayahnya. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakananggaran yang cukup besar diperlukan untuk jarring pengaman sosial, membeli perlengkapan tenaga medis dan yang mendukung kegiatan penanganan tersebut.
“Anggaran untuk penanganan Covid-19 sekitar Rp 70 miliar, untuk mengamanan jaringan sosial sekitar Rp 20 sampai Rp 40 miliar, tergantung perhitungan hari ini (kemarin, red),” ungkap Zaki, setelah Rapat Musrenbang secara online kepada Satelit News, Selasa (7/4).
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah menyiapkan pemakaman dan sekaligus peti jenazah. “Pemakaman dan peti Jenazah sudah kita siapkan, gratis bagi korban Covid-19 yang meninggal,” ujar Zaki.
Lanjutnya, karena memutus rantai penyebaran virus corona, jenazah yang sudah terpapar virus corona akan diurus langsung oleh petugas di rumah sakit hingga pemakaman. “Lahan sudah siap 40 hektar,” ucapnya.
Di Jakarta, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos) bagi 3,7 juta keluarga penerima manfaat di Jabodetabek. Bansos khusus akan diberikan selama dua bulan sesuai masa tanggap darurat pandemi virus Corona COVID-19.
Skema yang disiapkan adalah pemerintah pusat mengalokasikan bansos khusus bagi 2,6 juta keluarga penerima manfaat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebanyak 1,1 juta keluarga penerima manfaat. Total bansos khusus dialokasikan untuk wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Khusus untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kami sedang menyiapkan program bantuan sosial khusus untuk 3,7 juta berbasis keluarga dan 1,1 juta disiapkan Pemprov DKI Jakarta dan 2,6 juta disiapkan pemerintah pusat selama 2 bulan sesuai masa tanggap darurat yang ditetapkan Satgas COVID-19,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas program jaring pengaman sosial lewat video conference, Selasa (7/4).
Secara nasional, jumlah keluarga penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) ditingkatkan dari 9,2 juta penerima manfaat menjadi 10 juta penerima manfaat. Penyaluran akan dipercepat, dari 3 bulan sekali menjadi 1 bulan sekali.
Mensos Juliari Batubara menjelaskan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) masyarakat miskin akan mendapatkan bantuan sosial (Bansos) berupa sembako senilai Rp 600 ribu per keluarga. Bansos ini menurut Juliari sebagai kompensasi bagi masyarakat miskin yang terdampak virus Korona atau Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di Indonesia.
“Akan ada bansos khusus dari presiden berupa paket sembako dengan nilai Rp 600 ribu per keluarga,” ujar Juliari.
Menurut Juliari, masyarakat yang akan mendapatkan bansos sembako ini untuk mereka yang tinggal di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Kota dan Bekasi. Bansos berupa sembako ini akan dilakukan selama tiga bulan. Terhitung bansos tersebut diberikan pada bulan April 2020 ini.
Mensos menambahkan selain paket bantuan khusus (Bansos) yang diberikan ke masyarakat miskin, Pemerintah juga akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Nominalnya sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga.
“Jadi Presiden juga menyetujui usulan kami untuk memberikan bantuan langsung tunai selama tiga bulan dengan ineks Rp 600 ribu per keluarga,” ujar Juliari Batubara. Pemberian BLT tersebut untuk keluarga miskin akan dilakukan bulan April 2020 ini. “Rencana kami akan dilakukan secepatnya mulai bulan ini,” katanya.
Juliari menuturkan, masyarakat yang berhak mendapatkan BLT tersebut adalah mereka yang belum menerima bantuan sosial apapun dari pemerintah. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non Tunai, Kartu Pra Kerja dan juga yang lainnya.
“Jadi penerimanya adalah keluarga yang belum terima bansos,” ungkapnya.
Menurut Juliari, pihaknya telah mempunyai data keluarga miskin yang akan menerima BLT tersebut. Termasuk Kementerian Sosial (Kemensos) juga akan meminta data tambahan dari pemerintah daerah (Pemda).
”Kita sudah meminta data tambahan dari Pemda-Pemda yang selama ini kepala keluarga yang tidak menerima bansos. Selain keluarga miskin di wilayah Jabodetabek, BLT juga akan disebar di wilayah lain di luar Jabodetabek,” paparnya.
Mensos mengungkapkan pemerintah pusat mengeluarkan anggaran stimulus sebesar Rp 405 triliun terkait penanganan virus Corona. Sebanyak Rp 110 triliun di antaranya akan digunakan untuk program jaring pengaman sosial.
“Ini adalah stimulus yang terakhir yang dikeluarkan oleh pemerintah, bahwa dari Rp 405 triliun yang dialokasikan itu ada sekitar Rp 110 triliun yang dialokasikan untuk program- program jaring pengaman sosial,” pungkasnya.
Sementara itu, angka positif Corona di Indonesia bertambah 247 kasus. Angka orang yang sembuh dari penyakit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Data terbaru terkait penyakit akibat virus SARS-CoV-2 ini diumumkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto lewat siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (7/4).
Dibanding Senin (6/4), penambahan kasus baru kasus positif Covid-19 yang dibuktikan lewat tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 247 kasus. Kini, total ada 2.738 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Total orang yang sembuh dari penyakit itu bertambah 12 orang, sehingga kini sudah ada 204 orang yang sembuh dari Covid-19. Jumlah orang meninggal dari kasus positif Covid-19 bertambah 12 orang, sehingga total menjadi 221 orang meninggal dunia akibat Covid-19. (made/aditya/gatot)
Diskusi tentang ini post