SATELITNEWS.ID, LEBAK – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak mencatat 304 hewan ternak di Bumi Multatuli akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumlah tersebut, dua ekor diantaranya mati.
Wabah PMK yang kini sudah menjalar di Kabupaten Lebak, kata Kepala Disnakeswan Lebak Rahmat terjadi di lima desa di empat kecamatan yakni Malingping, Wanasalam, Kalanganyar dan Rangkasbitung. “Hasil pemeriksaan kami, sudah ada 304 hewan ternak baik sapi maupun kerbau terjangkit PMK, dua di antaranya yakni sapi mati,” kata Rahmat, Selasa (28/06/2022).
“Kami juga sudah mengirimkan sampel hewan ternak untuk kerbau dan sapi ke Balai Penelitian Venteriner Subang. Untuk memastikan paparan penyakit yang kini menyerang hewan tersebut,” sambung Rahmat.
Penyebaran penyakit PMK di Kabupaten Lebak, menurut Rahmat Lebak yang merupakan daerah perbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten lainnya di Banten menjadi salah satu faktor wabah tersebut ada di Lebak. “Bisa saja dari hewan titipan karena memang berbatasan dengan daerah yang sudah terdampak PMK,” katanya.
Agar tidak menyebar semakin luas, Disnakeswan Lebak bersama Satgas PMK melakukan penangan lebih, mulai dari pemberian vaksinasi kepada ternak hewan milik warga. Tidak hanya itu, Disnakeswan juga tengah mendata hewan yang terdampak dan terjangkit PMK untuk kambing. “Jadi untuk kambing masih aman, dan belum ada yang terjangkit PMK,” ucapnya.
Penangan yang terus dimaksimalkan untuk mencegah penyebarannya lebih luas, kata Rahmat Disnakeswan Lebak sudah mendapat kiriman sebanyak 140 dosis vaksin dari Dinas Pertanian Provinsi Banten. “Baru 40 dosis vaksinasi disuntikan kepada 40 Kerbau yang ada di UPTD Pembibitan,” ucapnya.
Saat disinggung dari empat kecamatan yang terdampak PMK, kecamatan mana yang paling parah penyebarannya? Mantan Camat Gunungkencana ini mengaku ada di bagian Lebak Selatan. “100 dosis sudah distribusikan ke Lebak selatan. Mengingat wilayah selatan daerah yang terparah terdampak PMK,” terangnya.
Satgas penangan PMK Lebak, Ajis Suhendi menambahkan, pemerintah daerah terus melakukan monitoring terhadap perkembangan PMK di Lebak. Tidaknya itu, vaksinasi terhadap hewan ternak warga juga sudah mulai dilakukan. “Kita terus melakukan monitoring sambil menunggu arah dari pusat untuk penanganan virus PMK ini,” kata singkatnya.(mulyana)