SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang menggelar Rapat Koordinasi Triwulan II di Unity Ballroom, Jalan Gading Serpong Boulevard Kav. M5 Nomor 21, Rabu (29/6/2022). Rapat kali ini membahas evaluasi program kerja TPID triwulan II, serta pengawasan ketersediaan dan pengawasan bahan pokok, dan kesehatan hewan kurban bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang, Yusuf Herawan mengatakan, peran pemerintah melalui TPID, sangat penting untuk menjaga stabilitas harga.
Lanjut Yusuf, dalam upaya melakukan program dan kegiatan pengendalian inflasi, dibutuhkan sinergi, dukungan, koordinasi dan komitmen berbagai pihak, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lainnya untuk menjamin terwujudnya stabilitas harga.
Menurut Yusuf, kondisi tantangan perekonomian global semakin meningkat, dengan adanya indikasi ketidakstabilan ketegangan geopolitik yang semakin menekan kelancaran rantai pasokan dan peningkatan harga komoditas
“Ancaman krisis pangan konflik di Eropa, juga berimbas pada penurunan produksi pangan dan langkah pelaksanaan negara-negara, sehingga menimbulkan potensi krisis pangan di sejumlah negara dan ancaman krisis energi di banyak negara,” jelasnya.
“Serta tekanan inflasi di banyak negara menghadapi gelombang laju inflasi yang sangat cepat. Selain itu juga, saat ini telah santer di Indonesia, terdapat isu terkait penyakit mulut dan kuku (PMK), yang merupakan wabah virus pada hewan ternak yang menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/ genap seperti sapi, kerbau dan lainnya,” imbuhnya.
Yusuf menegaskan, untuk mengahadapi tantangan global gelombang laju inflasi Kabupaten Tangerang, TPID telah menjalankan program yang telah diplenokan oleh Bupati Tangerang pada tanggal 28 Maret 2022 dan ditandatangani Tim TPID Kabupaten Tangerang yang menerapkan kebijakan 4K.
“4K yaitu menjaga Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, yang tersusun dalam program kerja, dan kegiatan tahun 2022, yang disinergikan kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang dilaksanakan evaluasi setiap triwulannya,” terangnya.
Yusuf berharap, setelah kegiatan ini agar berbagai instansi dan perangkat daerah, hendaknya bersatu dan saling bahu membahu dalam memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
“Untuk mengantisipasi kebutuhan bahan pokok dan barang penting lainnya, khususnya menjelang Bulan Idul Adha. Khusus pada ketersediaan hewan kurban dan antisipasi pengendalian kasus PMK, serta pengawasan lalu lintas ternak yang masuk di Kabupaten Tangerang, agar dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kesehatannya hewan kurban tersebut,” tandasnya.
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tangerang, Nurjannah Endah Rahayu menambahkan, ekonomi Kabupaten Tangerang tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 3,70 persen, lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,58 persen. Penurunan terjadi pada beberapa lapangan usaha.
Berdasarkan data, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang memiliki penurunan tertinggi sebesar 12,35 persen, diikuti industri pengolahan turun sebesar 8,17 persen; jasa lainnya turun sebesar 6,11 persen; jasa perusahaan turun sebesar 6,00 persen; pertambangan dan penggalian turun sebesar 5,90 persen; penyediaan akomodasi dan makan minum turun sebesar 5,63 persen; perdagangan besar dan eceran, dan reparasi Mobil dan Sepeda Motor turun sebesar 5,44 persen; transportasi dan pergudangan turun sebesar 5,33 persen; konstruksi turun sebesar 3,29 persen; dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib turun sebesar 0,38.
“Saat ini 4K menjadi kunci program kerja TPID Kabupaten Tangerang dalam menghadapi gelombang inflasi,” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiartono mengatakan, Disperindag sudah melakukan monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok secara rutin, khususnya menjelang Idul Adha 1443 H.
“Disperindag juga sudah berkoordinasi dengan Disperindag dan Ketapang Provinsi Banten, Kemendag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Tangerang, Dinas Perikanan Kab. Tangerang dan Bulog Cab. Tangerang. Selain itu juga monitoring harga dan ketersediaan Migor curah bekerjasama dengan Polresta Tangerang, Kodim 0510 Tigaraksa ke distributor hingga pengecer,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno mengatakan, DPKP telah melakukan pengendalian dan penanggulangan PMK di Kabupaten Tangerang. Seperti bagi hewan sakit diberikan pengobatan supportif, simptomatis, pencegahan infeksi sekunder dengan antibiotik, penyemprotan kandang dengan disinfektan dan lainnya.
“Vaksinasi PMK juga sudah dilakukan di 6 kecamatan yakni Rajeg, Panongan, Legok, Sindang Jaya, Tigaraksa dan Solear. Total vaksinasi tanggal 26-27 Juni jumlahnya 556 ekor,” tandasnya.
Menghadapi Idul Adha, DPKP juga menggelar pelatihan perobohan dan pemotongan hewan kurban bagi 80 anggota DKm dari 29 kecamatan. “Termasuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapak di Kab. Tangerang, pemeriksaan kesehatan daging dan jeroan. Bahkan 100 petugas pemeriksa hewan kurban juga disiapkan,” pungkasnya. (adv)