SATELITNEWS.ID, LEBAK—Proses pengerjaan dan perbaikan Jembatan Salaraja di Kampung Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak nyaris berujung duka. Adalah Hasta dan Dedi, dua pekerja tertimbun material bangunan berupa besi. Beruntung nyawa keduanya bisa diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Informasi yang dihimpun, peristiwa yang sempat menghebohkan masyarakat itu terjadi pada hari Senin 1 Agustus 2022 siang. Saat itu, para pekerja yang jumlahnya cukup banyak sedang melakukan perakitan besi. Entah diakibatkan apa, perbaikan jembatan yang menelan anggaran kurang lebih Rp 700 juta itu pada besinya tiba-tiba ambruk dan menimpa dua orang pekerja.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika membenarkan kejadian itu. Kata Irvan peristiwa itu sempat membuat pilu dirinya karena laporan awal dua pekerja yang tertimbun besi itu meninggal dunia. “Dua orang Hasta dan Dedi yang tertimbun besi, alhamdulilah keduanya bisa diselamatkan,” kata Irvan Suyatupika saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (02/08/2022).
Berdasarkan informasi di lapangan, kata Irvan, mereka tengah merangkai besi untuk dijadikan pondasi jembatan. Saat itu pekerja cukup banyak, karena mengejar ketertinggalan waktu, diduga adanya goyangan pondasi itu dan kebetulan di bawah ada dua orang Hasta dan Dedi. Insden tertimpa pun tidak bisa dihindarkan. “Yang satu sudah kerja lagi, satunya belum. Infonya masih syok,” ujar Irvan.
Terkait insiden yang menimpa dua pekerja pembangunan Jembatan Salaraja, Irvan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya di sektor jaminan sosialnya. “Sudah kita bicarakan dengan PPTK nya, kita desak untuk mengutakan keselamatan. Selain itu juga untuk memperhatikan jaminan sosialnya agar segera mendaftarkan para pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan,” terang Irvan saat disinggung terkait sarana pendukung keselamatan.
Menurut pria yang disapa Ipong itu, progres pengerjaan Jembatan Salaraja mengalami keterlambatan dari jadwalkan. Maka pihaknya juga sudah melakukan teguran kepada pihak pemborong agar bisa melaksanakan pekerjaan itu sesuatu aturan, dan tidak mengurangi kualitas jembatan tersebut.
“Kita juga terus evaluasi progresnya, baru satu kali kita tegur jika dalam kurun tiga kali teguran itu tidak diindahkan maka kita akan putus kontrak pekerjaannya,” ancamnya. “Hasil oknam perangkaian besi itu sudah sesuai dan kita juga terus mengawal konstruksinya. Sebab, jalan tersebut volume kendaranya cukup banyak, sehingga jangan sampai mengabaikan kualitas,” imbuhnya.
Seorang warga Kampung Bojongleles, Jekrem mengaku tidak tahu persis kejadian tersebut. Namun info yang beredar dua orang pekerja itu tertimbun besi. “Proses evaluasinya juga cukup lama, besi yang menimpa dua orang pekerja itu cukup berat karena sudah dirakit. Beruntung keduanya bisa diselamatkan,” pungkasnya.(mulyana)