SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Sebanyak 16 ribu anak telah diimunisasi oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak dimulainya program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 1 Agustus 2022 lalu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan pihaknya menargetkan sedikitnya 126.000 anak usia hingga lima tahun mengikuti BIAN yang berlangsung hingga 14 September 2022 mendatang.
Allin menjelaskan vaksin yang diberikan bermacam-macam. Mulai dari imunisasi MR (Measles and Rubella) untuk mencegah penyakit campak dan rubella, vaksin OPV dan IPV untuk mencegah penyakit polio, dan imunisasi DPT-HB-HIB untuk mencegah anak terjangkit penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.
“Untuk sasaran imunisasi MR sasarannya sebanyak 114.571 anak, OPV 14.326 anak, IPV sebanyak 28.483 anak, dan DPT-HB-HIB sebanyak 13.278 anak,” papar Allin.
“Untuk imunisasi MR, kini sudah mencapai 11,1 persen dengan cakupan 12.625 anak. Imunisasi OPV telah mencapai 9 persen dengan cakupan 1.283 anak, IPV mencapai 4,1 persen dengan cakupan 1.173 anak, dan terakhir imunisasi DPT-HB-HIB mencapai 12,1 persen dengan cakupan 1.608 anak,” ungkap Allin.
Berdasarkan proses pada sepekan pertamanya ini, Allin optimis dapat mengejar target yang telah dicanangkan.
“Harus optimis. Posyandu terus melayani sesuai jadwal masing-masing,” imbuhnya.
Allin pun berharap, program BIAN ini dapat mewujudkan Indonesia, dan khususnya Tangsel terbebas dari campak rubella dan penyakit polio, dan penyakit lain yang dapat membahayakan tumbuh-kembang anak.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengungkapkan, BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib Pemerintah Kota Tangsel menargetkan sebanyak 100 ribu lebih anak-anak untuk menjadi penerima program BIAN.
“Yang berusia 5 sampai 59 bulan dengan target 95 persen dan 12-59 bulan dengan target 80 persen,”ungkapnya.
Benyamin menerangkan, program BIAN ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia bebas dari campak rubela dan penyakit polio.
“Ini upaya meningkatkan cakupan imunisasi, dengan harapan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah, dan kejadian campak rubela dapat jauh menurun. Eliminasi target campak rubela pada 2023, dan Indonesia bebas polio tahun 2026 dapat dicapai,” kata Benyamin.
Masyarakat dapat menerima imunisasi ini di berbagai fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti posyandu, Puskesmas, rumah sakit.Hal ini dilakukan untuk mempercepat target pencapaian BIAN. (irm/bnn/gatot)