SATELITNEWS.ID, SERANG–Pengelolaan pasar di Kabupaten Serang, yang sampai saat ini kewenangannya masih tumpang tindih, disorot. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang mengingatkan instansi terkait, agar tidak menimbulkan konflik.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Serang, Yayat Supriyatna mengatakan, kewenangan pasar di Kabupaten Serang saat ini terbagi- bagi seperti, kebersihan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, parkir dikelola Dinas Perhubungan (Dishub). Sementara, retribusi yang selalu dituntut paling besar bersumber dari pengelola pasar.
“Nah kita sedang berupaya, bagaimana caranya pengelolaan itu bisa satu pintu. Jadi ketahuan, kebanyakan itu kan tumpang tindih. Kewenangan disitu ada semua, sehingga rentan konflik,” kata Yayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/4).
Katanya, pada tahun 2018 lalu pihaknya pernah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Cianjur, Jawa Barat. Disana, semua pengelolaan pasar dilakukan secara mandiri. Bahkan, mereka dapat membeli kendaran dumptruck dari hasil pengelolaan pasar tersebut.
Oleh karena itu, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini berharap, pasar yang ada di Kabupaten Serang dapat mencontoh pengelolaan pasar secara mandiri tersebut. Karena diakuinya, saat ini dirinya mendapat banyak keluhan, salah satunya dari mantri pasar.
“Jadi ketika Kepala Desanya terpilih, parkir itu berubah tuh nanti, direbut lagi sama yang terpilih, konflik lagi. Orang pasaranya saja enggak dianggap oleh pengelola itu. Tapi InsyaAllah, karena ini mitra kerja kita, kita akan berupaya menertibkan itu. Yang kedua, ada lahan parkir itu kan lahannya ada, tapi parkirnya masih di tanah perorangan,” tuturnya.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Serang, Agus Wahyudiono menambahkan, target retribusi pasar setahun ini mencapai Rp1,5 Miliar. Namun pada triwulan pertama, realisasi pendapatan retribusi mencapai sekitar Rp 800 juta.
“Kemungkinan ada penurunan, karena dampak Covid-19. Orang yang berbelanja ke pasar, dengan adanya pembatasan atau di rumah saja, akan berkurang. Tentunya pengaruh ke retribusi, tapi kita akan coba nanti evaluasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post