SATELITNEWS.ID, SERPONG UTARA—Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) segera mengambil langkah taktis guna menyudahi problematika banjir di wilayah Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Kabid Drainase DSDABMBK, Mahyudin Mahmud menerangkan, langkah yang diambil sesuai dengan sumber masalah yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah tersebut.
Menurutnya, genangan air yang merendam lokasi terjadi akibat dua faktor. Pertama, tentu saja lantaran hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi dan cukup merata di seluruh wilayah.
“Kedua karena pembuangannya itu tersumbat,” ungkap Mahyudin, Kamis (15/9).
Namun yang menjadi masalah, hingga kini letak sumbatan tersebut belum diketahui secara pasti.
“Apakah tersumbat di pembuangan Pondok Jagung atau di perumahan Cluster Sutera Jelita,” imbuhnya.
Untuk itu, DSDABMBK bersama pihak terkait langsung terjun ke lokasi.
“Lalu untuk sementara, kemarin sudah dilakukan oleh Damkar dengan disedot untuk pengurasan. Tapi itu pun tidak maksimal, karena air masih banyak,” katanya.
Lalu guna menelusuri titik masalahnya, sejak kemarin DSDABMBK Kota Tangsel telah menerjunkan tim untuk menjebol saluran air di lokasi.
“Karena terus terang di perumahan Cluster Sutera Jelita air itu tidak mengalir. Untuk itu kita membongkar bak kontrol. Sudah dilakukan dua hari, karena dalamnya satu meteran lebih. Lalu karena menyangkut rumah orang, kita sudah koordinasi dengan pemilik, dan pemilik tersebut memperbolehkan untuk membobok saluran tersebut,” jelasnya.
Ia berharap, langkah taktis tersebut dapat segera membuahkan hasil. Sehingga, DSDABMBK bersama pihak terkait dapat segera menyudahi permasalahan tersebut.
Harapannya, agar bencana banjir tidak terjadi lagi di wilayah tersebut. Mengingat, saat ini curah hujan kerap mengguyur dengan intensitas yang cukup tinggi.
“Mudah-mudahan hari ini dapat diketahui penyumbatannya di mana. Kalau air tidak mengalir dari pembuangan, berarti penyumbatan ada di bawah jalan yang merupakan tanggungjawab BBWS. Mudah-mudahan hari ini bisa ketahuan. Sehingga pengembang bisa segera melakukan normalisasi,”ungkapnya. (irm/bnn/gatot)