SATELITNEWS.COM, LEBAK—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bakal menghidupkan kembali Terminal Cipanas yang sudah lama tak beroperasi. Terminal yang terletak di depan Kantor Desa Haurgajrug, Kecamatan Cipanas tersebut difungsikan untuk mendukung kelangsungan Pasar Baru Gajrug.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak, Rully Edward mengatakan, proses revitalisasi terhadap terminal yang juga berseberangan dengan Pasar Gajrug akan memakan waktu dua bulan. “Jadi itu sudah lama ada (Teminal Cipanas), nah ini kita coba hidupkan karena pada tahun ini juga pasar baru akan beroperasi. Kita fasilitasi kaitan dengan moda transportasinya,” kata Rully, Rabu (21/09/2022).
Kembali dioperasikannya Terminal Cipanas, kata Rully akan diiringi dengan perubahan rute angkutan umum yakni angkutan desa (angdes). Nantinya setiap kendaraan dari arah Rangkasbitung maupun Cipanas harus melewati pasar tersebut.
“Angkutan yang dari dan ke arah Cipanas harus melewati pasar baru. Kalau sebelumnya kan selama ini angdes baik dari arah Rangkas maupun dari arah Bogor atau Muncang hanya di simpang Gajrug saja, seolah-olah terminal itu enggak ada,” papar Rully.
Terkait dengan potensi terjadinya macet akibat perubahan rute, Rully menuturkan, rekayasa lalu lintas sangat dimungkinkan dilakukan. “Nanti kita lihat, makanya kita coba dulu nih bagaimana, kalau memang macet kita rekayasa kalau tidak ya dilanjutkan. Yang penting kan sosialisasi ke sopir angkutannya, dan bagaimana caranya supaya pasar itu juga hidup,” paparnya.
Tidak hanya mengaktifkan Terminal Cipanas, rencana revitalisasi juga akan dilakukan Dishub terhadap Terminal Sunan Kalijaga di Kecamatan Rangkasbitung yang letaknya dekat dengan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. “Sudah kami usulkan untuk direvitalisasi pada tahun 2023, mendatang. Semoga rencana tersebut terealiasi sesuai harapan,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Aad Firdaus mengatakan, kebijaka revalitasi terminal sangat bagus untuk menjunjang kelangsungan pasar. Kendati demikian dampak dari itu khususnya para sopir angkot harus mendapat pemahaman terlebih dahulu. “Sebelum action, lakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para sopir untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dan berkaca ke yang sudah-sudah seperti Terminal Cileuwueng, Kecamatan Rangkasbitung kini hanya dihuni rumput saja,” pungkasnya.(mulyana)