SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Diduga korsleting listrik, home industri helem dan sepatu ludes di dua lokasi berbeda dilahap si jago merah, Selasa (25/10). Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya saja kedua industri tersebut ditutup untuk sementara waktu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, dalam waktu dua hari ini, ada dua lokasi home industri yang terbakar api. Pertama adalah home industri sepatu milik CV Trio Karya Mandiri, yang berada di Kampung Cukang Galih RT 04/RW 05, Kecamatan Curug. Kedua, home industri helem yang berada di Kampung Salembaran Jaya, RT 05/RW 08, Kelurahan Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi.
“Jadi ada dua peristiwa kebakaran, pada Senin (24/10) malam di Curug. Dan Salasa (25/10) dini hari di Salembaran Jaya, Kosambi,” kata Munir kepada Satelit News, Selasa (25/10).
Lanjut Munir, kedua home industri itu mengalami kebakaran karena adanya korsleting listrik. Namun, kerugian yang ditaksir belum bisa diperhitungkan. Hanya saja dapat dipastikan bahwa dalam peristiwa mematikan itu tidak ada korban jiwa ataupun luka.
“Dugaan sementara karena korsleting listrik. Kalau kerugian belum bisa ditaksir, tapi semuanya tidak ada korban jiwa ataupun luka,” tegasnya.
Munir menjelaskan, untuk memadamkan api yang membakar industri sepatu, pihaknya menerjunkan 34 personil, dari lima pos diantaranya 1 Unit Mako Curug, 1 Pos Tigaraksa, 1 Pos Kelapa Dua, 1 Pos Pasar Kemis, dan 1 Pos BSD.
“Sementara untuk memadamkan pabrik helem di Kosambi, kamk hanya menerjunkan 12 personil Damkar, dengan 2 unit mobil pemadam dari Pos Kosambi dan Pakuhaji,” jelasnya.
Menurut Munir, akibat kebakaran tersebut, kedua home industri itu tidak beroperasi untuk sementara waktu. Karena, lokasi untuk produksi hangus terbakar.
Munir juga mengimbau kepada para pemilik home industri untuk menyediakan apar. Pasalnya, kedua home industri tersebut tidak memiliki apar satupun.
“Sementara libur sampai batas waktu yang belum ditentukan, kalau jumlah karyawan kurang tahu. Keduanya tidak memiliki apar, seharusnya mereka siap sedia, agar sewaktu-waktu ketika ada kobaran kecil bisa langsung dipadamkan,” katanya.
Sementara itu, Komandan Regu Pemadam Kebakaran, BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan, untuk memadamkan api yang membumbung tinggi menyelimuti home industri sepatu sangatlah besar. Pihaknya butuh perjuangan yang cukup berat untuk menjinakan si api yang melahap dengan ganas industri itu.
“Kurang lebih dua jam, kami baru bisa memadamkan api. Karena memang apinya sangat besar, ketika membakar industri sepatu di Curug dan juga helem di Kosambi,” jelasnya. (alfian/aditya)