SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pasca Insiden oknum yang diduga guru joged sambil sawer dan peluk biduan viral di media sosial (Medsos), Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pandeglang, mengakui hal itu sebagai sebuah kesalahan.
Perwakilan pengurus dan panitia pelaksana HUT PGRI, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan di-upload di akun Instagram PGRI Pandeglang.
Dari video yang dilihat di Medsos, terlihat para pengurus PGRI Pandeglang mengakui kesalahan atas peristiwa yang mencoreng nama baik sebagai pendidik, pada acara HUT PGRI ke 77 dan hari guru nasional (HGN) 2022.
Permohonan maaf itu disampaikan oleh Sekretaris Umum PGRI Pandeglang, Sobari. Katanya, pihak PGRI Kabupaten Pandeglang mohon maaf kepada masyarakat dan netizen, atas insiden yang terjadi.
“Kami atas nama panitia ulang tahun PGRI ke 77, dan hari guru nasional (HGN) 2022 juga atas nama pengurus PGRI Kabupaten Pandeglang, dengan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atau netizen atas beredarnya video saweran artis pada acara puncak hari ulang tahun PGRI ke 77 tingkat Kabupaten Pandeglang,” kata Sobari, dalam video yang diunggahnya.
“Yang tentunya membuat suatu perasaan keluarga besar PGRI Kabupaten Pandeglang, serta netizen merasa tidak nyaman atau ketersinggungan. Demikian permohonan maaf ini kami sampaikan,” tambahnya.
Ternyata benar saja, pelaku atau aktor yang diduga oknum guru joged itu bukanlah seorang guru, namun seorang Ketua salah satu Koperasi di Pandeglang.
Pelaku joget diketahui bernama Endang, telah membuat video pengakuan bersalah dan permohonan maaf.
Katanya, ia memohon maaf apabila ada masyarakat yang tersinggung atas video dirinya yang joget dan sawer biduan pada acara HUT PGRI.
“Saya Endang Suhendar, Ketua Koperasi Sabar Subur Pandeglang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, dan netizen terutama keluarga besar PGRI Kabupaten Pandeglang, atas beredarnya video saweran artis yang dilakukan oleh saya yang menggenakan batik PGRI,” katanya.
“Sekali lagi, saya mohon maaf bila peristiwa tersebut membuat tersinggung masyarakat dan netizen terutama keluarga besar PGRI Kabupaten Pandeglang. Demikian permohonan maaf ini saya sampaikan,” katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang, menyayangkan tindakan oknum yang diduga guru joged sambil nyawer dan peluk biduan, di atas panggung sewaktu acara PGRI Pandeglang, beberapa waktu lalu.
Sekretaris Dindikpora Pandeglang, Sutoto mengatakan, peristiwa tersebut tidak layak dipertontonkan oleh seorang guru.
“Sangat menyayangkan, itu moment yang bagus, hari guru hari yang sakral,” kata Sutoto, Rabu (30/11/2022). (nipal)
Diskusi tentang ini post