SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sejumlah taman tematik yang berada di Kota Tangerang disinyalir kerap disalahgunakan oleh kelompok remaja. Salah satunya dijadikan lokasi mengonsumsi minuman keras (miras) serta judi.
Aksi oknum remaja menenggak miras itu kedapatan oleh para petugas penjaga taman. Salah satuny di Taman Gajah, Kecamatan Tangerang. “Kadang-kadang suka ada mabuk-mabukan, kita ya kita imbau. Sebagian besar itu kebanyakan yang main judi ataupun mabuk,” ujar salah satu petugas.
Dirinya mengatakan, setiap mendapati hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan tindakan selanjutnya. Ia menambahkan, para remaja biasanya sekali kumpul bisa tiga sampai lima orang.
“Awal kita ajak baik-baik, kita ajak keluar lokasi taman. Dan solusinya kita serahkan ke Satpol PP Kota Tangerang. Yang penting kita hanya mengamankan kita keluar dari area taman baru kita koordinasi dengan satpol PP ataupun Dinsos,” katanya.
Selain lokasi tersebut, Alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang pernah kedapatan oleh petugas menjadi tempat untuk menenggak miras. “Kalau di sini ya namanya tempat umum ada aja ya. Tapi kita sebagai petugas juga harus menjaga yang lain agar tidak terganggu. Paling kita imbau, kebanyakan remaja,” jelas IN, salah satu petugas yang berjaga saat ditemui. Dirinya menambahkan, para petugas tidak sepenuhnya menjaga taman selama 24 jam. Terdapat dua shift mulai dari pagi sampai sore hari, dan dilanjut oleh penjaga sore sampai malam hari.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan, perlu adanya kesadaran masyarakat dan juga terlebih para penjaga taman. “Pertanyaan saya, petugas taman sekarang apaan kerjaannya, jagain taman lah. Emangnya semua pekerjaan harus sama Satpol PP, buat apa ada petugas taman. Sekarang Satpol PP bukannya dukun, mana tau kalau petugas keamanan tamannya enggak pernah ngasih tau ke kita,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (02/01/2023).
Selama ini, kata dia, pihaknya tidak mengetahui apabila terdapat remaja yang kerap minum-minuman keras di area publik tersebut. “Bilang ke dia Satpol PP bukannya dukun, ngasih taunya jangan ke wartawan, ngasih taunya ke Satpol PP,” paparnya. “Kalau ada juga, jangankan petugas, masyarakat biasa aja kita tindaklanjuti laporannya,” sambungnya.
Menurut Wawan, kurangnya koordinasi disebut menjadi tidak sampainya informasi perilaku buruk masyarakat. “Kenapa tidak dijaga oleh mereka, yang jaga kota ini jangan hanya Pol PP aja, petugas taman ya harus punya tanggungjawab lah. Nggak bisa dia ngomong begitu. Mereka sendiri sudah sejauh mana berkoordinasi nya, jangan semua diserahin ke kita, emang kita apaan, Superman?” paparnya.
“Yang pasti mah butuh kesadaran dari masyarakat, engga bisa semua diserahin ke kita. Kalau masyarakat nya tidak sadar mah masih beli miras gimana, kalau masyarakat masih jual miras gimana, entar kalo Satpol PP ngambil tindakan dianggapnya keras mulu,” lanjutnya. (mg03)
Diskusi tentang ini post