SATELITNEWS.ID, CIPUTAT, SN—Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany gerah. Selama pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Kota Tangerang Selatan, Airin seringkali menemukan warganya melanggar aturan.
Penerapan PSBB juga belum menurunkan statistik warga Tangsel yang terpapar Covid-19. Parahnya lagi, sebagian warga masih masih terlihat banyak berkerumun sehingga rentan terjadi penyebaran wabah virus Corona.
Airin menuturkan selama 11 hari pelaksanaan PSBB di Tangsel, masih ditemukannya sejumlah pelanggar PSBB. Di antaranya tidak memakai masker, berboncengan sepeda motor, dan warga masih keluar rumah.
“Usaha yang tidak dikecualikan berusaha, tetap berusaha (menjalankan usahanya) ini masih kita temui. Tapi yang pasti masyarakat mematuhi PSBB baru sekitar 60 persenan,”ungkap Airin di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Rabu (29/4).
Dia mengaku evaluasi pelaksanaan PSBB di Tangerang Selatan dilakukan setiap hari. Airin mengungkap tingkat kepatuhan masyarakat Tangsel masih 60 persen. Sedangkan idealnya, yakni 90 persen.
“Sampai hari ini saya tidak berani menyampaikan, apakah PSBB bisa mengurangi ODP, PDP, dan positif. Karena kita tidak punya data akurat. Tapi yang pasti pemantauan terhadap ODP, PDP, positif dan rapid tes terus kita lakukan,”imbuhnya.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, memastikan turut memperpanjang masa PSBB sesuai kebijakan Gubernur Banten. “Tentu kita akan mengikuti kebijakan dari Gubernur. Tentu ini turunan Perwal yang mendapat izin kemenkes yang bisa diperpanjang tanpa meminta izin lagi, untuk dilakukan perpanjangan,” kata Airin.
Senada dikatakan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie. Menurutnya, jika diukur dari kepatuhan orang untuk pakai masker dan jaga jarak, ada terlihat hasil yang bagus dari PSBB.
“Tapi kalau dilihat dari masih ada kerumunan orang dan tidak diam di rumah, PSBB nampaknya masih harus diperpanjang,” kata Benyamin.
Keputusan diperpanjang atau tidaknya PSBB nantinya ada di tangan Wali Kota. “Ibu Wali Kota tentu akan evaluasi hasil terakhir dari PSBB selama 2 minggu ini. Ibu Wali dalam evaluasinya nanti akan meminta pertimbangan saran dan masukan dari Forkompimda, tokoh-tokoh masyarakat dan cendekiawan,” ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini PSBB di Tangsel sudah memperlihatkan pengaruh terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19) di wilayah itu. Hingga kini tercatat 90 kasus positif di Tangsel, di mana 15 orang sembuh dan 18 meninggal dunia.
“Melihat angka penderita yang sembuh, bisa dikatakan cukup memberikan pengaruh dari PSBB,” ucap Benyamin.
PSBB di Tangsel berlaku sejak 18 April hingga 1 Mei. Dalam aturannya, PSBB itu bisa diperpanjang 14 hari. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post