TANGERANG, SNID—Banjir yang merendam 294 titik di Kota Tangerang sudah surut total sejak, Sabtu (4/1). Para warga pun mulai membersihkan rumah masing-masing. Kemarin (5/1), seribu lebih petugas gabungan Pemerintah Kota Tangerang, TNI dan Polri, turun ke lokasi banjir melakukan kerja bakti massal untuk membantu para korban agar dapat kembali menjalankan aktifitasnya dengan cepat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Mulyani mengatakan banjir yang melanda sejak Rabu (1/1), dengan ketinggian air 15-30 sentimeter dan melibatkan 16.994 warga terdampak, sudah 100 persen surut hingga pukul 17.30 WIB, Sabtu (4/1).
“Berdasarkan data Diskominfo, seluruh titik banjir di Kota Tangerang sudah surut. Kini, seluruh masyarakat, jajaran Pemkot, TNI, Polri, dan seluruh relawan sibuk dengan pemulihan, bersih-bersih rumah dan lingkungan, serta mengangkut sampah sisa banjir,” imbuh Mulyani, Minggu (5/1).
Ia membeberkan upaya Pemkot Kota Tangerang dalam menangani banjir sejak hari pertama. Diantaranya mendirikan satu Posko Pemkot, 13 Posko Kecamatan, 25 Posko Kelurahan dan 22 Posko Kesehatan.
“Pemkot juga telah menurunkan 2.247 personel, terdiri dari 200 personel BPBD, 259 personel Satpol PP, 205 personel DLH, 20 personel PDAM, 287 personel Pertamanan, 60 anggota PMI, 69 personel Tagana, 140 anggota Dishub, 984 petugas Dinkes dan 23 petugas Dinas PU,” jelasnya.
Ia melanjutkan Pemkot telah mengerahkan 21 unit perahu karet, 123 unit mobil, 120 bentor, 6 unit genset, 23 unit mobil tanki, satu unit tenda komando, 10 unit mobil patroli, 30 motor anggota dan 3 unit alat berat.
Sementara itu, logistik yang disalurkan melalui Posko Pemkot hingga saat ini terus bergulir. Sejauh ini, sudah 14.254 nasi bungkus, 131 karung beras 50 kg, 2.016 dus mie instan, 735 dus air mineral, 96 pouch minyak goreng, 88 peti telur, 150 kaleng sarden, 204 botol kecap, 5 dus makanan bayi, 129 dus susu, 96 dus biskuit, 34 dus snack dan 957 bungkus roti.
“Sekarang waktunya kita menggencarkan gerakan Tangerang Bersedekah untuk meringankan beban para korban banjir. Menyumbangkan pakaian layak pakai, bahan logistik terlebih yang saat ini paling dibutuhkan ialah alat kebersihan, untuk mempercepat proses pemulihan,” terang Mulyani.
Sementara itu, kerja bakti massal yang dilakukan kemarin melibatkan ribuan personel. Di antaranya, 169 personel Satpol PP, 111 petugas PUPR, 200 personel BPBD, 252 personel TNI, 181 personel Kepolisian, 205 petugas DLH, 75 anggota Dishub, dan 100 petugas Pertamanan.
“Operasi bersih-bersih gabungan ini dilakukan karena luas daerah yang terdampak cukup banyak. Lumpur yang memasuki pemukiman juga cukup luas, maka karya bakti ini dilakukan secara besar-besar, demi mempercepat proses pemulihan seluruh wilayah Kota Tangerang,” ungkap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Pasar Rubuh, Kelurahan Petir, Minggu (5/1).
Dandim 0506 Tangerang, Kolonel Inf. Wisnu Kurniawan mengatakan, saat ini titik banjir sudah tidak ada. Semua fokus pada kerja bakti, pengangkutan sampah, pembersihan fasilitas sosial dan umum. Membersihkan sampah-sampah yang menghambat aliran air kali atau sungai juga menjadi prioritas.
“Karena menurut BMKG sampai 15 Januari nanti, intensitas hujan masih cukup tinggi. Maka, proses karya bakti benar-benar fokus pada jalur sungai dan kali,”katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi, mengungkapkan, sejak hari pertama Rabu (1/1) banjir melanda Kota Tangerang, sekitar ribuan pasien berhasil ditangani di Posko Kesehatan. Diketahui, Pemkot melalui Dinas Kesehatan sudah membuka 41 Posko Kesehatan yang tersebar di 13 Kecamatan dengan mengerahkan 984 tim medis.
“Data yang terakhir, Minggu (5/1) per pukul 12.30 ada 4.185 pasien yang ditangani oleh Dinkes dengan rincian 2668 pasien kasus penyakit dan 1.517 pasien dengan luka ringan, yang tersebar di 41 Posko Kesehatan. Ada dari mereka yang juga terkena flu, diare dan penyakit ringan lainnya seperti penyakit kulit,” ungkap Liza, Minggu (5/1).
Ia mengungkapkan, dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan, ada empat warga meninggal dunia. Yaitu, Jhon Andres (15), Warga Nerogtog, akibat berenang menggunakan batang pisang. Rodisana, Warga Ciledug, yang menurut keluarga tidak mau dievakuasi, M, Fatir (14) Warga Ketapang, dugaan jatuh dan hanyut. Terakhir, Jamilah, (52) Warga Batu Ceper, diduga tersengat listrik.
Posko kesehatan Dinas Kesehatan masih akan beroperasi sampai tanggal 07 Januari 2020. Penyuluhan kesehatan lewat edukasi PHBS juga akan menjadi salah satu langkah kedepan dalam proses pemulihan, pascabencana yang terjadi di Kota Tangerang di awal tahun ini.
“Kita juga mengingatkan bahaya penyakit pasca banjir seperti Leptospirosis,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah sekolah di lokasi banjir meliburkan kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai hari ini, Senin (6/1). Langkah itu dilakukan karena sarana sekolah masih berantakan.
Salah satunya dilakukan PAUD Mangga di jalan Cemara, Perumahan Periuk Jaya Permai. Para pengelola PAUD masih berjibaku membersihkan kursi dan meja belajar. Buku-buku pelajaran pun terlihat berantakan.
“Senin ini masih diliburkan, sampai semuanya bersih dan siap di gunakan lagi,”ujar Lilis Rukoyah (52), pengelola PAUD Mangga.
Kepala SDN Periuk Jaya Permai Een Hasanah (55) mengatakan kegiatan belajar mengajar belum dilaksanakan seperti biasa. Sebab, sarana dan prasarana masih berantakan.
“Sekolahan juga masih dipakai untuk parkiran kendaraan para warga yang terkena banjir. Jadi besok masih diliburkan,”ucapnya
Masnah (50) salah satu wali murid yang rumahnya terkena banjir mengatakan seragam, buku sekolah serta rapot anaknya basah tak bisa digunakan lagi. Perlengkapan sekolah tak bisa diselamatkan karena tak mempunyai loteng untuk menyimpan buku-buku.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Tangerang Totong mengatakan, Dinas Pendidikan tidak meliburkan kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai hari ini (6/1). “Kegiatan belajar mengajar tidak libur. Namun sekolah dapat menyesuaikan dengan kondisi,”ujar Totong. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post