SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang, menggelar Operasi Pasar (OP) Gula Pasir dan Bawang Putih, di Pasar Anyar, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Senin (4/5). Hal itu dilakukan, untuk menekan harga dua jenis barang tersebut.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan, harga gula dan bawang putih saat ini masih tinggi. Bahkan, sampai saat ini belum pernah turun menyentuh Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau di pasaran, sekarang gula pasir harganya Rp 17 ribu, bawang putih kisaran Rp 40 ribu. Kalau disini (Operasi Pasar), gula pasir Rp 12.500 per kilogram, bawang putih Rp 29.000 per kilogram. Disediakan sekitar 3 ton,” kata Wahid, Senin (4/5).
Katanya, OP gula pasir dan bawah putih akan dilakukan di 8 pasar seKabupaten Serang. Delapan pasar tersebut yakni, Pasar Anyer, Baros, Tirtayasa, Padarincang, Petir, Banjarsari dan Kragilan. “Sama satu lagi, ditambah sama Provinsi (lokasi pasarnya,red), kita lihat dulu kondisinya mana yang diperlukan,” tambahnya.
OP ini tambahnya, dilakukan atas kerjasama dengan Polda Banten, Disperindag Provinsi Banten dan PT ASB, selaku distributornya. Sedangkan untuk barangnya, gula berasal dari angel produk yang telah mendapat izin dari pemerintah untuk mengolah gula konsumsi.
“Dia diberikan tugas pemerintah untuk membantu mengolah gula konsumsi. Kalau selama ini (mengolah) rafinasi, itu tidak bisa dijual di pasaran. Sekarang suruh ngolah rafinasi, jadi konsumsi. Kalau Bawang Putih, kita belum tahu asalnya. Mungkin mereka ambil dari luar,” tuturnya.
Setiap pembelian tambahnya, per orang dibatasi hanya boleh maksimal 2 kilogram. Karena jika tidak dibatasi, orang yang memiliki uang banyak akan mengambil barang lebih banyak. “Antusias masyarakat tinggi. Karena ini harga sekarang tinggi, terus ini bulan puasa, ini juga nilai ekonomi lagi susah. Penjualan kita ada bantuan polisi, supaya tetap menerapkan Social Distancing,” ujarnya.
Ia meyakini, dengan adanya OP ini harga gula dan bawang putih perlahan akan turun. Terlebih, jika nanti semua impor gula dan bawang putih, sudah masuk harga akan normal kembali. “Karena diakui, gula kita masih banyak impor dari Cina, bawang dari India, Cina. Jadi pengaruh cukup besar terhadap gula dipasaran. Kalau impor sudah masuk, baru harganya enggak tinggi – tinggi amat,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Serang, Titi Purwitasari mengatakan, dari 8 pasar tersebut masing-masing diberi porsi yang berbeda, tergantung luas wilayah.
“Setiap pasar, disediakan 3-5 ton. Kalau disini, ngajukan 5 ton dapatnya 3 ton,” tandasnya.
Ia menuturkan, dari OP ini selain sasaran utamanya menekan harga, juga lebih kepada memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab saat ini, masih banyak gula di pasaran yang dijual dengan harga Rp 18 ribu per kilogram.
Harga dua kebutuhan pokok tersebut sejak sekitar 2 bulan lalu belum pernah turun. “Sekarang di distributor udah enggak pegang, ini tinggal di pedagang. Gula dari angel produk, kalau Bawang Putih sisa impor kemarin,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post