SATELITNEWS, LEBAK—Suara ledakan yang keluar dari meriam di Masjid Agung Al A’raf Rangkasbitung, menandakan waktunya berbuka puasa. Suara yang bisa terdengar hingga 7 Kilometer tersebut dinanti masyarakat sebagai tanda waktunya menyantap makanan selama Ramadan.
Suara meriam menjadi tradisi menarik di Kabupaten Lebak saat bulan Ramadan khususnya di Masjid Agung Al-A’raf Rangkasbitung. Orang – orang menanti datangnya suara meriam itu sebagai tanda waktunya berbuka puasa.
Meriam legend demikian benda itu disebut oleh masyarakat Rangkasbitung. Sebab, tradisi itu sudah terjadi sejak tahun 1970 an dan sudah menjadi tradisi rutin setiap bulan suci Ramadan. Sejalannya waktu, meriam yang saat ini digunakan merupakan meriam buatan atau meriam tiruan yang terbuat dari tiang listrik.
Sebelumnya meriam yang digunakan, merupakan meriam asli yang bentuknya kecil dan keemasan, namun meriam tersebut sudah dikembalikan ke Masjid Agung Banten. “Jadi kalau meriam ini tidak bersuara, jadi masyarakat di Rangkasbitung suka menunggu-nunggu dan bertanya, ke mana suara meriamnya,” katanya Ketua DKM Masjid Agung Al-A’Raaf Rangkasbitung, Eri Rahmat, belum lama ini.
Ada dua meriam yang saat ini digunakan, gelegar suara meriam tergantung arah angin, jika dalam kondisi bagus bisa terdengar sampai radius 5-7 Kilometer. Menurut Eri meriam ini akan terus menjadi tradisi bagi warga Rangkasbitung dan juga di Masjid Agung Al-A’Raaf.
Petugas penjaga meriam Chandra, mengatakan keberadaan meriam tersebut sudah menjadi tradisi turun-temurun di Masjid Agung Al-A’Raaf Rangkasbitung selama bulan Ramadan. “Sudah menjadi tradisi di sini, karena sejak puluhan tahun lalu sudah dilakukan oleh orang-orang di Rangkasbitung,” katanya.
Chandra menyebutkan, menjadi penjaga meriam sekaligus yang menyalakan meriam untuk penanda berbuka puasa di Kabupaten Lebak sejak 6 tahun lalu “Saya mulai melakukan menyalakan meriam ini, dari tahun 2018, awal-awal kaget karena suaranya keras ya,” ujarnya. “Walau bukan meriam sungguhan seperti yang ada medan perang, suara meriam tersebut tampak keras dan bisa terdengar dengan radius 7 Kilometer,” timpalnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post