SATELITNEWS.COM, CURUG – Pedagang dan Pengelola Bongkar Muat Pasar Tradisional Curug keluhkan listrik di pasar tersebut yang sering korslet hingga menimbulkan kebakaran.
Kepala Pengelola Bongkar Muat Pasar Tradisional Curug, Domi mengatakan, bahwa pengelola listrik di Pasar Tradisional Curug tidak pernah dilakukan pemeliharaan, sehingga banyak terjadi korsleting listrik. Bahkan, terakhir pernah terjadi kebakaran akibat korsleting listrik.
“Dalam waktu setahun yaitu tahun 2022 sempat 3 kali terjadi kebakaran karena kosleting listrik. Pemeliharaannya tidak ada, pedagang cuma ditarikin iuran saja,” kata Domi kepada Satelit News, Minggu (2/4).
Menurut Domi, seiringnya kebarakan karena pihak pengelola listrik sama sekali tidak pernah melakukan pengontrolan. Bahkan, ketika kios-kios di pasar listriknya padam, tidak ada pertanggung jawaban sama sekali dari pihak pengelola.
“Yang padam banyak, tapi didiamkan saja. Pengelolanya tidak pernah kontrol, bahkan tidak ada yang stand by di pasar,” katanya.
Selain itu, lampu-lampu PJU di sekitar pasar juga padam atau tidak ada yang nyala. Kata Domi, kurang lebih sekitar 12 titik.
Lanjutnya, para pedagang merasa risih, karena wilayah yang gelap dianggap dapat mengundang terjadinya tindak kriminalistas. “Lampu PJU sekitar pasar saja tidak hidup, kurang lebih sekitar 12 titik. Khawatir terjadi tindak kriminalistas, kalau didiamkan saja,” katanya.
Selain itu, kata Domi pengelola listrik juga diduga melakuian kecurangan. Dimana, listrik dengan daya 450 waat itu harga per KWH hanya Rp 500 perak, tetapi dinaikan menjadi Rp 1,379.
Menurut Domi, pengelola listrik bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 21 juta setiap bulannya, dengan melakukan kecurangan tersebut, dari 800 pedagang yang ada di Pasar Tradisional Curug.
“Listrik tidak ada perawatan sejak 2015. Selain itu, pihak pengelola juga saya rasa melakukan kecurangan, karena dengan daya 450 waat seharunya per KWH hanya Rp 500 perak, tapi ini pedagang dipinta Rp 1,379,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Curug, Samsuri menambahkan, bahwa pemeliharaan listrik di Pasar Curug terbilang kurang baik. Karena, kerap kali terjadi korslet dan padamnya listrik, yang dianggap merugikan para pedagang.
“Kami harap pemeliharaan listrik bisa lebih baik lagi. Sehingga tidak terjadi korslet. Karena, sangat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja dan bisa merugikan pedagang,” katanya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post