SATELITNEWS.COM, JAKARTA – Isu munculnya koalisi besar partai-partai politik yang diprakarsai oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mulai hangat diperbicangkan. Bagi Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly itu adalah hal yang biasa menjelang Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Ya, koalisi lima partai politik itu hal yang biasa, apalagi menjelang tahun politik seperti Pemilu dan Pilres,” ujar Yasonna kepada wartawanz Senin (3/4).
Namun, Yasonna mengatakan, bahwa terminologi koalisi versus oposisi tidak dikenal dalam sistem Presidensil yang dianut Indonesia. Karena Indonesia hanya menganut sistem parlementer.
“Benar bahwa menurut Pasal 6A Ayat 2, Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh Partai Politik, atau Gabungan Partai Politik. Dalam konteks ini, sesuai konstitusi maka terminologinya adalah partai pengusung, termasuk bagi parpol yang bisa mengusulkan sendiri. Jika didukung partai lainnya, fungsinya sebagai partai pendukung,” imbuhnya.
Yasonna menyatakan, pengalaman Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, di mana dibangun konsep koalisi dan oposisi, mempertajam dikotomi di DPR-RI. Sehingga menimbulkan kegaduhan dan jalam buntu.
“Saya kira kita harus bangun suatu budaya politik kita yang lebih guyub, mengedepankan prinsip musyawarah mufakat, dan secara konstitusional membangun sistem presidensil yang lebih baik,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan ada wacana koalisi besar partai-partai politik. Partai masih memiliki banyak waktu untuk melakukan pembahasan.
Ada dua koalisi yang hadir dalam agenda silaturahmi tersebut, yakni Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari Golkar, PPP, PAN. Kemudian Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB). Presiden Joko Widodo juga hadir dalam acara itu dan mengatakan para ketua umum partai politik tersebut cocok berkoalisi. Presiden berharap agar parpol-parpol dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga memberi tanggapan senada. Menurutnya, ada kesamaan pemikiran antara Gerindra dan parpol-parpol yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut. (jpc)
Diskusi tentang ini post