SATELITNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan, tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran kampanye dalam aksi bagi-bagi uang yang dilakukan, di masjid wilayah Sumenep, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Karena itu, Bawaslu tak dapat memproses dugaan politik uang tersebut.
“Hasil pemeriksaan dan klarifikasi Bawaslu menunjukkan bahwa tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilu dalam peristiwa tersebut,” kata Rahmat Bagja kepada wartawan, Kamis (6/3).
Bagja menjelaskan, kesimpulan tersebut diperoleh setelah pihaknya mendapatkan laporan dari Bawaslu Kabupaten Sumenep. Laporan itu merupakan hasil klarifikasi, dari pemeriksaan barang bukti dan klarifikasi terhadap beberapa pihak terkait.
“Penelusuran dilakukan Bawaslu melalui Bawaslu Kabupaten Sumenep dan Panwaslu Kecamatan Batang-Batang, Panwaslu Kecamatan Kota Sumenep, dan Panwaslu Kecamatan Manding sejak 27 Maret 2023 hingga 2 April 2023,” ucap Bagja.
“Ciri-ciri amplop yang dibagikan berwarna merah, terdapat gambar logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), terdapat gambar anggota DPR dari F-PDIP, Said Abdullah dan Ketua DPRD PDIP Kabupaten Sumenep Achmad Fauzi berisi uang Rp 300 ribu,” sambungnya.
Oleh karena itu, Bagja memastikan dugaan bagi-bagi uang di masjid wilayah Sumenep, Jawa Timur itu bukan kategori pelanggaran Pemilu. “Dengan demikian, tidak dapat dilakukan proses penanganan dugaan pelanggaran pemilu,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar video seorang membagikan amplop merah berlogo kepala banteng khas PDIP kepada jamaah yang hadir di sebuah masjid. Seorang pria itu membagi-bagikan amplop kepada jamaah yang hadir.
Video itu diunggah akun Twitter @PartaiSocmed. Selain itu, juga terdapat foto Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi. Pada unggahan lainnya, terlihat isi amplop terdiri dari dua lembar uang Rp 100 ribu dan dua lembar uang Rp 50.000.
Merespons itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengakui, pada masa reses DPR RI pihaknya turut membagikan 175 ribu paket sembako untuk warga miskin di Madura, yang sebagiannya dalam bentuk uang. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2023.
“Masa reses Maret 2023, Said Abdullah bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura membagikan sembako sebanyak 175 ribu paket kepada kamu miskin se Madura, dan sebagian dalam bentuk uang tunai,” ucap Said kepada wartawan, Minggu (26/3).
Ketua DPD PDIP Jawa Timur ini menyebut, dirinya di framing, seolah-olah melakukan politik dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.
“Namun akun anonim @PartaiSocmed membuat framing menyudutkan Said Abdullah seolah olah yang bersangkutan melakukan money politic sehingga melakukan terusan ke Bawaslu RI,” ungkap Said.
Said mengungkapkan, bantuan berupa sembako dan uang tunai diklaim selalu dilakukannya saat berkunjung ke Madura. Bahkan, hal tersebut diniatkannya merupakan zakat mal.
“Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin” papar Said.
Elite PDIP ini membantah melakukan politik uang. Dia menyebut, setiap masa reses uang yang diterimanya dibagikan uang membantu kebutuhan rakyat.
“Saya perlu sampaikan seterang terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR. Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga,” pungkas Said. (jpc)
Diskusi tentang ini post