SATELITNEWS.COM, SERANG—Presiden Jokowi mewanti-wanti agar kejadian macet panjang dan penumpukan penumpang di Pelabuhan Merak pada arus mudik Lebaran tahun lalu tidak terjadi lagi pada arus mudik tahun ini. Jokowi meminta seluruh pihak mempersiapkan arus mudik dengan baik karena jumlah pemudik diprediksi naik 45 persen menjadi 123 juta orang.
Pada puncak arus mudik tahun lalu, kemacetan parah sempat terjadi menuju Pelabuhan Merak. Bahkan kemacetan itu mengular sampai belasan kilometer hingga ke pintu tol Merak. Tidak hanya itu, kemacetan panjang kendaraan pemudik juga terjadi di jalur arteri yang juga menuju ke Pelabuhan Merak.
Kemacetan itu dinilai bukan karena proses ticketing. Tetapi lebih dikarenakan para pemudik yang belum membeli tiket sehingga menghambat kendaraan lainnya.
Atas kejadian itu, Presiden Jokowi secara tegas mewanti-wanti kepada para pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan mudik lebaran ini seperti Kementrian Perhubungan (Kemenhub), ASDP Merak, TNI dan Polri serta Pemda setempat agar mempersiapkan secara matang dan detail berbagai skema yang akan dilakukan dalam menghadapi arus mudik lebaran 2023.
“Hati-hati! Sekarang ini berdasarkan hasil survey, lonjakan arus mudik sangat tinggi sekali dari 86 juta pemudik melonjak tinggi menjadi 123 juta pemudik. Artinya ada kenaikan kurang lebih 45 persen. Ini semuanya harus diperhitungkan dan dikalkulasikan dengan benar-benar dan cermat,” kata Jokowi seusai melakukan kunjungan dalam rangka mengetahui kesiapan pelabuhan Merak dan Ciwandan serta fasilitas penunjang lainnya menghadapi arus mudik lebaran 2023.
Turut hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, dan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.
Jokowi juga menekankan manajemen di lapangannya harus diatur dengan baik. Pelabuhan yang khusus sepeda motor, mobil kecil dan besar, bus serta kendaraan berat itu masing-masing harus dipisah.
“Itu sudah dilakukan pada tahun ini dengan mengoperasikan pelabuhan Ciwandan yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua dan truk. Sedangkan Pelabuhan Merak untuk kendaraan kecil. Itu terobosan yang sangat bagus,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Jokowi, yang tak kalah penting adalah ticketing. Ini yang menjadi penyebab arus mudik tahun lalu macet panjang karena proses pembelian tiket. Jokowi meminta proses ini dilakukan secara online dan bisa dipesan jauh-jauh hari.
“Tahun lalu itu sangat mengganggu kelancaran kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan. Semuanya harus megang tiket sebelum masuk pelabuhan. Dan juga untuk tol, tahun lalu problem karena minimnya rest area. Tahun ini saya minta untuk ditambah agar tidak mengganggu jalur utamanya. Termasuk juga kemacetan yang sering terjadi di Cikuasa atas dan bawah, jangan sampai terjadi lagi,” ungkapnya.
Meski demikian, Jokowi mengapresiasi persiapan yang sudah dilakukan. Dengan mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan, artinya ada penambahan kapasitas penumpang dari 34 ribu menjadi 49 ribu.
“Itu sebuah perencanaan yang cukup bagus,” imbuhnya.
Sebelum ke Pelabuhan Merak, Presiden Jokowi terlebih dahulu meninjau harga kebutuhan pokok di pasar Kelapa, Kota Cilegon. Berdasarkan hasil pantauannya, Jokowi mendapati harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Kelapa cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga di sejumlah pasar daerah lain. Presiden menyebut perbedaan harga tersebut disebabkan oleh proses pendistribusian barang yang masih belum berjalan dengan baik.
“Untuk bawang merah yang kemarin di Boyolali 26 ribu, disini 35 (ribu). Kemudian bawang putih juga 40 ribu. Jadi memang tiap daerah berbeda-beda, tetapi ini menunjukkan bahwa distribusinya masih belum baik,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Meski harga sejumlah kebutuhan pokok cukup tinggi, Presiden memastikan bahwa ketersediaan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah masih terkendali. Namun, Presiden berharap terjadi kestabilan harga kebutuhan pokok di setiap daerah di Tanah Air.
“Kalau stok enggak ada masalah. Tapi yang paling penting kita ingin menjaga agar harga itu ada kestabilan atau turun. Itu yang kita harapkan,” ucap Presiden.
Presiden pun meyakini pemerintah daerah akan melakukan berbagai cara untuk menjaga kestabilan harga sejumlah kebutuhan pokok di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga inflasi dan daya beli masyarakat.
“Ya pemerintah daerah tahu lah apa yang harus dilakukan untuk menjaga inflasi harus diintervensi seperti apa tahu semuanya,” tutur Presiden.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar sampai saat ini terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka mewujudkan arus mudik dan balik yang aman dan nyaman.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar pelaksanaan mudik tahun ini berjalan dengan baik, lancar dan aman sebagai bentuk pelayanan Pemerintah kepada masyarakat,” ujarnya.
Pelabuhan Ciwandan akan dioperasikan untuk pelayanan kendaraan roda dua dan angkutan barang periode H-7 sampai H-1 melayani rute ke Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang.
Kemudian untuk pelayanan truk golongan VB periode H-4 sampai H-1 dilayani melalui Pelabuhan Ciwandan, sedangkan untuk truk golongan VIB pada periode H-7 sampai H-1. Sedangkan untuk Pelabuhan Indah Kiat akan difungsikan sebagai alternatif. (mg2)
Diskusi tentang ini post