SATELITNEWS.ID, SERANG–Sampah liar terlihat berserakan, di Ruas Jalan Raya Kramatwatu – Banten Lama, tak jauh dari kantor Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Diduga sampah tersebut, dibuang sembarang oleh warga yang melintas dijalur itu alias bukan sampah dari warga sekitar.
Pantauan dilokasi, tumpukan sampah yang dibungkus plastik itu tercecer di pinggir jalan. Sampah liar itu, sebelumnya pernah ditertibkan oleh Pemerintah Kecamatan setempat, dengan dikeruk menggunakan alat berat, lalu dibuang ke Cilowong, Kota Serang, menggunakan kendaraan roda empat atau armada angkutan sampah.
Namun sampah rumah tangga tersebut kini muncul kembali, keberadaan sampah itu juga menjadi pusat perhatian semua orang yang melintas. Lantaran lokasinya berada dijalur utama kawasan religi Banten Lama. Dikhawatirkan, sampah itu menimbulkan penyakit bagi warga sekitar dan menimbulkan bau tak sedap.
Seorang pengendara yang melintas, Syarif mengaku, kerap mencium bau tak sedap yang diduga akibat dari sampah tersebut. Oleh karenanya, ia berharap sampah – sampah itu segera diangkut dan dibuang pada tempatnya.
“Sebetulnya itu bukan tempat pembuangan sampah. Kemungkinan awalnya ada beberapa orang yang sengaja membuang sampah disana, lama kelamaan akhirnya banyak yang mengikuti. Makanya sampahnya jadi tambah banyak,” kata Syarif, Selasa (12/5).
Ia mengaku, setiap hari melintas dijalur tersebut. Karena, aktivitasnya menggunakan motor dan setiap hari berdagang di kawasan Banten Lama. “Harus segera diantisipasi, supaya tidak tambah banyak,” tandasnya.
Camat Kramatwatu, Wawan Setiawan mengaku, sudah memerintahkan bidang persampahan agar segera mengerahkan armadanya untuk mengangkut sampah tersebut. Menurutnya, jangan sampai ada bau tak sedap menyengat ke masyarakat.
“Dulu pernah ditertibkan dengan pak Danramil dan pak Kapolsek. Kami juga standby subuh-subuh, dengan Satpol PP supaya mengantisipasi pembuangan sampah disitu, tapi enggak jera,” ungkap Wawan.
Menurutnya, selama bulan Ramadhan volume sampah mengalami peningkatan, dibandingkan hari-hari biasa. Namun demikian, selama dua hari sekali pihaknya langsung mengangkutnya agar tidak terjadi penumpukan.
“Kalau pengangkutan sehari, terkadang ada sepuluh balikan lah. Tapi saya perintahkan hari ini, sampah harus terangkut semua, harus disisir, termasuk sampah liar, jangan sampai ada tumpukan,” tandasnya.
Ia-pun mengimbau kepada masyarakat, jangan membuang sampah sembarangan. “Namanya sampah liar, takut mengganggu. Terutama bisa menimbulkan penyakit yang mengganggu masyarakat,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post