SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Indonesia telah berhasil meraih tiga medali emas SEA Game XXXII/2022 hingga Sabtu (6/5/2023) pagi. Emas pertama berasal dari cabang olahraga triatlon sedangkan dua emas lainnya dari atletik.
Medali emas pertama Indonesia dipersembahkan atlet triatlon, Rashif Amila Yaqin. Ami, sapaan akrabnya, mencatatkan sejarah dalam debutnya pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 tersebut dengan finis terdepan pada nomor aquatlon putra.
Ami mencatatkan total waktu 14 menit 28 detik. Dia berenang sejauh 500 meter dengan catatan waktu 5 menit 24 detik, menghabiskan waktu transisi menuju berlari selama 24 detik, Kemudian berhasil menjadi yang tercepat saat berlari sejauh 2,5 km dengan membukukan 8 menit 11 detik.
Pesaing terdekatnya asal Filipina Andrew Kim Abay Remolino di posisi kedua dengan membukukan 15 menit 07 detik. Lalu, perunggu menjadi milik Brice Sheng Cher Chong dengan 15 menit 39 detik.
Selain menggondol emas, tim triatlon Indonesia juga telah mengemas satu medali perunggu melalui Dea Salsabila Putri pada nomor aquatlon putri.
Medali emas kedua dipersembahkan Agus Prayogo dari nomor maraton cabang olahraga atletik. Dia menjadi yang tercepat di nomor maraton yang berlangsung di kawasan Situs Warisan Dunia, Angkor Wat, Siem Reap, Sabtu (6/5).
Medali emas tersebut merupakan yang ketujuh bagi Agus di ajang multievent SEA Games. Atlet asal Jawa Barat ini sudah terjun di ajang SEA Games sejak edisi 2009 di Laos. Saat itu, dia merebut emas dari nomor lari 10.000 meter. Dia kembali menjadi yang terbaik di nomor 10.000 meter dan 5.000 pada SEA Games 2011 di Palembang (Indonesia).
Setelah hanya meraih perunggu dan perak pada SEA Games 2013 Naypyidaw (Myanmar) dan SEA Games 2015 Singapura, atlet kelahiran Bogor, 23 Agustus 1985 itu kembali berjaya di nomor 10.000 meter di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Ketika itu, Agus juga turun di nomor maraton dan meraih perak.
Pada SEA Games 2019 Manila, Agus menjadi yang terbaik di nomor maraton, tapi gagal di pertahankan dalam SEA Games 2021 Hanoi.
Emas ketiga Indonesia disumbangkan Odekta Elvina Naibaho di nomor maraton putri. Melalui perjuangan berat melawan udara 37 derajat selsius, Odekta menjadi yang tercepat di antara peserta lain nomor maraton putri walaupun dia harus terkapar begitu melewati garis finis. Pelari berdarah batak itu bahkan harus diberi oksigen dan dilarikan ke rumah sakit memakai ambulans.
“Odekta kepanasan. Tadi memang panas sekali, tapi saya terus memberi semangat agar dia bertahan dan alhamdulillah hari ini kita kawinkan emas di maraton ” kata pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa dikutip dari jawapos.com.
Menurut Wita, tekad Odekta untuk meraih emas sangat terlihat. Sejak awal lomba, Odekta mendapat perlawanan sengit dari Christina Organiza Callasco asal Filipina.
Christina berusaha memimpin sejak start, tetapi Odekta dengan gigih terus menguntit. Memasuki kilometer 25 sang pelari Indonesia melepaskan diri sendirian di depan tanpa mampu dikejar pelari Filipina. Setelah itu, Odekta tak tertahan hingga garis finis untuk memastikan keping kedua emas maraton untuk Indonesia. (jpc/gatot)
Diskusi tentang ini post