SATELITNEWS.COM, KAB TANGERANG—Siloam Hospitals melalui Siloam Training Center bersama Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan mengadakan konferensi baik secara luring dan maupun daring, Kamis (25/05/2023) di lantai 9, Jalan Boulevard Sudimara No. 1.688, Lippo Village, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini diikuti ratusan peserta yang diwakili sejumlah rumah sakit swasta lainnya dan organisasi terkait.
Konferensi secara hybrid tersebut diselenggarakan berdasarkan kehadiran layanan kesehatan secara global banyak bergantung melalui kinerja profesi perawat sebagai garda terdepan. Terciptanya kualitas profesi perawat secara maksimal meliputi sisi profesi perawat yang terlindungi (protected), dihormati (respected) dan memiliki kemampuan (capability) di masa kini dan masa mendatang merupakan tanggung jawab bersama yang dapat dicapai melalui memperkuat sistem layanan kesehatan. Salah satunya melalui sinergi dalam konferensi secara hybrid yang diadakan secara kontinyu oleh Siloam Hospitals dan Universitas Pelita Harapan.
Dengan latar belakang tersebut dan bersamaan dengan International Council of Nurses Day yang diperingati pada tanggal 12 Mei setiap tahunnya, Siloam Training Center bersama tim Keperawatan Kantor Pusat Siloam Hospitals dan Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan mengadakan Hybrid seminar International Nurses Day Conference (Hybrid Conference) pada 25 Mei 2023 dengan tema “Perawat Kita, Masa Depan Kita” dan peserta eksternal dari semua organisasi kesehatan diundang untuk hadir karena topik yang disampaikan oleh pemimpin keperawatan mencakup kepemimpinan keperawatan dan bidang minat lainnya.
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospital Caroline Riady menyampaikan, perawat memberikan perawatan dan dukungan kepada pasien setiap hari. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh perawat mendukung penyembuhan pasien dan keluarga untuk tetap kuat selama masa-masa sulit. “Berinvestasi pada profesi keperawatan melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan menunjukkan bagaimana Siloam Hospitals menghormati dan menghargai profesi perawat,”katanya.
Terdapat tiga sesi materi utama yang disampaikan, yaitu dengan tema Nursing Leadership and Future of Nurses, yakni oleh Julie McCaughan (Director Quality dan Nursing Siloam Hospital Group). Dia berharap agar perawat dapat terus mengatasi tantangan dan berperan penting dalam meningkatkan kesehatan pasien.
“Sekaranglah waktunya untuk melihat ke masa depan dan menunjukkan apa arti investasi dalam perawat. Tema “Perawat Kita, Masa Depan Kita” diharapkan menjadi kampanye yang menyoroti nilai dan apresiasi perawat serta kepuasan yang diperoleh perawat dari melayani masyarakat. Diharapkan kampanye ini akan mendorong para profesional muda untuk bergabung dengan tenaga keperawatan dan juga mempertahankan perawat yang ada,” katanya.
Narasumber lainnya, Christine L. Sommers (Vice President Academics of Universitas Pelita Harapan dan Executive Dean of Faculty of Nursing) menyampaikan, di Fakultas Keperawatan UPH memilikI tiga program yakni program “tradisiona” S1 Keperawatan, berikutnya Prodi Profesi di mana mahasiswa Keperawatan setelah selesai belajar keperawatan masuk ke profesi. “Di sana setelah selesai belajar keperawatan akan masuk ke profesi mengikuti pendidikan, lalu setelah itu ia akan mengikuti uji pendidikan kompetensi nasional,” katanya.
Yang terakhir adalah program kelas karyawan dari D3 ke S1. “Kita dalam program ini banyak perawat dari seluruh Indonesia yang ingin meningkatkan jenjang ke S1-nya dan kemudian untuk mengikuti profesi untuk ikut ujian kompetensi nasional,” ungkapnya.
Sementara Nursing Director of Ramsay Sime Darby Healt Care-Premier Bintaro Hospital Rosdelima Simarmata menyampaikan, menjadi perawat adalah kebanggaan. Sebab perawat merupakan profesi mulia. “Di Amerika posisi perawat salah satu yang dihargai. Di Indonesia juga sudah mulai demikian. Contoh di RS kami, investment dalam hal education itu paling banyak adalah perawat. Kita tahu dari semua profesi di RS yang paling banyak porsinya, komposisinya kan perawat ya. Sehingga seharusnya dengan kemajuan teknologi, maka sharing knowledge untuk perawat sangat bermanfaat,” katanya.
Untuk itu, ia mengharapkan agar perawat semakin mandiri ke depannya. “Apalagi dengan adanya UU Keperawatan yang sekarang tentunya sebagai profesi, kita harus membenahi kompetensi, skill dan knowledge” ucapnya. (made)
Diskusi tentang ini post