SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, akan melakukan seleksi Desa Wisata untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Hal itu dilakukan, untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarananya.
Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Anas Dwisatya Prasadya mengatakan, jumlah desa yang sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata di Kabupaten Serang dari 326 Desa, semuanya ada sebanyak 31 Desa.
Namun dari jumlah tersebut, sebelumnya yang masuk 50 besar ADWI ada satu desa yaitu Desa Wisata Cikolelet dan 75 Besar ADWI adalah, Desa Kubang Baros. Untuk Desa Kubang Baros tinggal menunggu undangan ke Jakarta.
“Untuk waktu pemanggilannya, kita belum tahu pastinya. Tapi yang jelas, ADWI kan ada beberapa kategori, ada Home Stay, daya tarik wisata dan budaya, semua yang 75 besar itu tinggal pengelompokan, tergantung juri kemarin yang menilai,” kata Anas, Rabu (7/6/2023).
Meskipun sekarang sudah masuk penilaian 75 besar ADWI, kata Anas, untuk meningkatkan sarana penunjang pihaknya akan memberikan bantuan sarana prasarana kepada Desa Wisata Kubang Baros, diantaranya berupa gajebo dan perlengkapan home stay.
Disamping itu, dari dinas lain mudah-mudahan ada peningkatan jalan pada tahun depan, dan rambu – rambu penunjuk arah.
“Ini dalam rangka peningkatan Desa Wisata Kubang Baros. Karena yang masih kurang itu seperti, sarana jalan, lampu penerangan jalan dan penataan sekitar air terjun,” tuturnya.
Terkait dengan seleksi ADWI pada tahun depan, kata Anas Desa Wisata yang ada di Kabupaten Serang, semua akan didaftarkan untuk mengikuti seleksi ADWI.
Namun sebelum itu, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan seleksi.
“Kita akan lihat paparan desa yang akan mengikuti ADWI, biar kita bisa melihat kesiapan sarana prasarana. Karena ADWI ini bagus juga supaya desa terpacu untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Disporapar Kabupaten Serang, Beni Kusnandar menambahkan, kedepan bagaimana mendorong desa di Kabupaten Serang menjadi Desa Wisata. Pihaknya akan melihat potensinya, dari lomba kampung bersih dan aman.
“Kita tahu desa wisata itu tidak hanya satu sisi saja yang dinilai, salah satu contoh desa mander disitu ada kebudayaannya, itu yang salah satunya kita nilai,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post