SATELITNEWS.COM, SERANG—Polres Serang Kota mengamankan 15 pelajar yang diduga terlibat aksi tawuran pelajar. Empat diantaranya ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di mapolres Serang Kota.
Aksi tawuran itu terjadi pada Rabu malam (7/6) di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, depan gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B). Tawuran itu melibatkan pelajar dari tiga sekolah yakni antara antara SMKN 2 Kota Serang dengan SMKN 4 Kota Serang dan STM Setia Budhi Rangkasbitung yang dipicu dari saling ejek di media sosial.
Kapolresta Serang Kota Kombes Sofwan Hermanto mengatakan, selain 15 pelajar, polisi juga menyita senjata tajam mulai dari golok, sisir golok dan celurit.
“Mereka kami amankan sekitar empat jam setelah kejadian. Awalnya dua orang dulu, kemudian berkembang ketujuh orang dan akhirnya 15 orang,” katanya, Kamis (8/6).
Akibat tawuran tersebut terdapat empat korban yang mengalami luka-luka. Keempatnya MRF (16), warga Warunggunung; Kabupaten Lebak, NIH (16), warga Pamarayan, Kabupaten Serang; DN (16), warga Pamarayan, Kabupaten Serang dan RS (16), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Keempatnya merupakan pelajar dan mantan pelajar dari SMK Setia Budhi Rangkasbitung. Keempatnya mengalami luka bacokan pada bagian punggung, jari tangan dan lengan.
“Keempatnya diobatin dan sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengungkapkan persoalan itu sepenuhnya akan diserahkan kepada proses hukum yang berlaku di kepolisian, terlebih itu dilakukan di luar jam belajar sekolah.
“Kita serahkan sanksi hukum kepada APH, namun dari segi pembinaan, Dindik Banten memanggil tiga kepala sekolah yang terlibat,” katanya.
Tabrani menyebut, ketiga sekolah yang terlibat itu yakni SMK Negeri 4 Kota Serang, SMKN 2 Kota Serang dan STM Setiabudhi Rangkasbitung. Ketiga kepala sekolah itu dipanggil untuk dilakukan pembinaan.
“Kepala sekolahnya langsung kita mintai pertangungjawaban, untuk dilakukan pembinaan agar tidak terjadi lagi tawuran-tawuran balasan,” kata Tabrani.
Ia pun sangat menyangkan aksi tawuran yang dilakulan kawanan pelajar itu yang bahkan hingga menyebabkan empat pelajar luka-luka. Ia pun meminta kepada pihak sekolah untuk lebih mengawasi pergaulan dari para pelajarnya. Sebab, dalam kasus tawuran ini pihak sekolah memiliki pertangungjawaban penuh kepada para peserta didiknya.
“Ke depan pembinaan Dindik untuk urusan ini adalah melakukan komunikasi dan koordinasi kepada kepala sekolah, karena Dindik tidak bisa tangannya menjangkau langsung sampai ke siswa-siswa itu. Makanya kita minta kepada pihak sekolah untuk lebih intens dalam mengawasi dan membina para peserta didik,” pungkasnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post