SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Sepanjang Januari hingga Juni 2023 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang sudah mengatasi 107 kasus kebakaran. Sejauh ini kasus kebakaran yang terjadi cukup banyak dan mayoritas akibat korsleting listrik.
“Jumlah keseluruhan 107 kasus, dari Januari hingga Juni per tanggal 12 ini,” kata Kepala Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Margono Agus kepada Satelit News, Senin (12/6).
Lanjut Margono, dari jumlah kasus tersebut, belum termasuk jumlah kasus pada bulan Mei. Pasalnya, kasus di bulan tersebut masih dalam proses rekap.
Margono menjabarkan, dari 107 kasus diantaranya bulan Januari sebanyak 28 kasus, Febuari 16 kasus, Maret 22 kasus, April 29 kasus, dan Juni 12 kasus yang termasuk kasus kebakaran di Balaraja dan Kosambi beberapa hari lalu.
Untuk kebakaran di Balaraja kata Margono, itu terjadi di sebuah lapak limbah oli yang berada di Kampung Ampel, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja. Sementara di wilayah Kosambi, yaitu terjadi di gudang palet, Kawasan Pergudangan Dadap, Kecamatan Kosambi.
“Jadi hanya mines di bulan Mei saja. Karena masih dalam proses rekap. Terakhir peristiwa kebakaran terjadi Minggu (11/6) ada dua lokasi yang terjadi kebakaran, yaitu di Kecamatan Balaraja dan Kosambi,” tandasnya.
Saat disinggung terkait kerugian materil dan jumlah korban jiwa ataupun luka, Margono mengaku tidak mengetahui jumlah data keseluruhan. Namun, khsusus peristiwa kebakaran di Balaraja dan Kosambi pada Minggu (11/6) lalu, dirinya memastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka.
“Kalau jumlah keseluruhan belum ada rekapan. Tapi kalau kasus di Balaraja dan Kosambi dipastikan tidak ada korban jiwa ataupun luka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menambahkan, untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di wilayah Kabupaten Tangerang khususnya di industri, pihaknya selalu melakukan sosialisasi terhadap pemilik perusahaan. Menurutnya, perusahaan harus memiliki standar keamanan kebakaran dan juga menyediakan fasilitas APAR.
“Kita sudah selalu sosialisasi. Namun memang terkadang banyak industri atau lapak yang tidak mengindahkan instruksi BPBD. Untuk masyarakat juga harus selalu hati-hati. Apabila keluar rumah, pastikan kabel-kabel aliran listrik dicabut, seperti tv, kipas angin dan sebagainya, agar tidak terjadi korsleting listrik akibat arus pendek,” imbaunya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post